REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut) membutuhkan tambahan 20 dokter kontrak untuk mengatasi keterbatasan tenaga dokter di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas di daerah itu.
"Rumah sakit dan 31 Puskesmas yang ada di Halmahera Selatan masih kekurangan tenaga dokter. Bahkan, masih ada sembilan Puskesmas yang saat ini belum memiliki tenaga dokter," kata Kepala Dinas Kesehatan, Juri Indrajadi ketika dihubungi dari Ternate, Kamis.
Dari 20 tenaga dokter kontrak yang dibutuhkan tersebut, sebanyak 12 tenaga dokter di antaranya dokter umum dan sisanya dokter gigi. Kesemuanya diharapkan diangkat melalui kontrak pemerintah pusat.
Kalau pemerintah pusat tidak bisa mengakomodirnya, menurut dia, Pemkab Halmahera Selatan akan mengupayakannya melalui kontrak daerah. Karena, tenaga mereka sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah itu.
Pemkab Halmahera Selatan yang baru saja menggelar even internasional ini juga akan mengupayakan penambahan tenaga perawat, bidan dan tenaga kesehatan masyarakat untuk ditempatkan di seluruh Puskesmas di daerah itu melalui pengangkatan tenaga kontrak yang direncanakan tahun 2018. Namun, jumlahnya belum bisa dipastikan karena harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Sementara anggota DPRD Halmahera Selatan, Arsyad Sadik Sangadji mengatakan, DPRD sangat mendukung upaya Pemkab menambah tenaga dokter kontrak, termasuk tenaga perawat, bidan dan tenaga kesehatan masyarakat. Karena, penambahan tersebut akan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama yang ada di wilayah pelosok dan kepulauan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
