REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong Al Irsyad Al Islamiyah untuk merekomendasikan pendirinya menjadi Pahlawan Nasional. Hal ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Muktamar Al Irsyad yang ke-40 di Bogor.
Al Irsyad Al Islamiyah adalah salah satu ormas tertua di Indonesia. Kiprah Al Irsyad kini sudah memasuki usia yang ke-103. Pada muktamar ini kali, Al Irsyad mengusung tema “Menyongsong Kebangkitan Al Irsyad Sebagai Organisasi Pembaharu dan Moderat”.
“Kalau boleh, ada baiknya juga kita merekomendasikan pendiri Al Irsyad, Syeikh Ahmad Surkati Al-Anshori bisa menjadi pahlawan nasional,” kata Lukman, Kamis (16/11).
Lukman menilai, jasa Ahmad Surkati luar biasa dalam membentuk Al Irsyad Al Islamiyah hingga kini masih terus ada dan berkembang, setia mengembangkan dakwah sosial dan pendidikan di Indonesia. “Melalui literatur yang saya baca, beliau adalah tokoh pembaharu,” ujarnya.
Menag berharap, Mukmatar ke-40 ini dapat menghasilkan kepengurusan yang dapat menyatukan semua peserta muktamirin. “Saya setuju dengan tema Muktamar ini. Dalam konteks moderasi, pembaharuan diperlukan, karena masyarakat berubah, dan itu diajarkan guru-guru kita, bahwa kontekstualisasi dalam memahami ajaran agama adalah keniscayaan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketum Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyah KH Abdullah Djaidi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah menjadi bagian dari Al Irsyad Al Islamiyah dalam dakwah sosial dan khususnya dalam pendidikan Islam. “Kita sangat mendukung penguatan karakter building, di seluruh sekolah di Indonesia dalam pembinaan karakter umat dan bangsa,” kata Abdullah Djaidi.
Menurut Abdullah Djaidi, terbitnya Perpu Ormas menjadi penguatan bagi semua Ormas untuk senantiasa menjaga dan membentengi utuhnya NKRI. Abdullah Djaidi berharap, seusai muktamar, para pengurus kembali ke daerah masing-masing untuk berbaur dan menggerakkan masyarakat dalam berbagai aktivitas sesuai visi misi Al Irsyad, baik di bidang dakwah, sosial, maupun pendidikan.
Tampak hadir Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, utusan khusus Presiden RI Din Syamsuddin, Wakil Dubes Sudan, dan pengurus pimpinan pusat/daerah Al Irsyad Al Islamiyah se-Indonesia.