REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tiga pemuda asal Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat mempunyai hobi yang tak patut ditiru. Ketiganya gemar membobol rumah dan perkantoran. Kantor instansi pemerintahan pernah menjadi sasaran. Aksi mereka terhenti setelah diringkus oleh pihak kepolisian.
Kapolsek Leuwigoong Ipda Iwan Soleh mengatakan, ketiga pemuda itu teridentifikasi sebagai CC (17 tahun), HM (15) dan WP (19). Sekitar setahun, ketiganya menjalani hobi ini karena diajak oleh otak pencurian yaitu S yang berstatus buron.
"Kami masih kejar pelaku yang buron ini. Umurnya sekitar 23 tahun. Semua barang curian dibawa pelaku buron ini. Jadi kami masih kesulitan melacak jumlah pasti kerugiannya," katanya pada wartawan di Mapolres Garut, Kamis (16/11).
Ia mengungkapkan, kalau diuangkan, total kerugian dari semua lokasi pencurian mencapa hampir Rp 90 juta.
"Dari pengakuan para pelaku, aksi tersebut dilakukukan secara spontan saat mereka berjalan-jalan," katanya.
Ia menjelaskan para pelaku mempunyai peran berbeda-beda. S dan WP, misalnya, bertugas masuk ke dalam lokasi pencurian untuk mengambil sejumlah barang. Adapun CC dan HM berperan mengamati situasi sekitar target pencurian.
"Mereka ini katanya anak punk. Saat mencuri di rumah Camat Leuwigoong mereka tahu itu rumah Pak Camat. Tapi masih nekat mencuri di rumah dinas dan membawa kabur sound system sepaket sekitar Rp 10 juta," ujarnya.
Tak hanya di kantor pemerintahan, kelompok itu juga melakukan aksi di salah satu minimarket. Empat serangkai pencuri tersebut membawa semua rokok dan alat kosmetik yang ada saat menjarah minimarket dengan total kerugian 23 juta.
Titik lain yang pernah menjadi sasaran pencurian mereka ialah Puskesmas Karangsari dengan kerugian 43 juta, UPTD Disdik (8 juta) dan UPK Leuwigoong (1,5 juta).