Kamis 16 Nov 2017 13:07 WIB

Kapolri Mulai Bicara Operasi Pembebasan Sandera di Papua

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan, kendati masih melakukan upaya persuasif untuk membebaskan warga sipil di Tembagapura, Papua dari isolasi kelompok kriminal bersenjata (KKB), aparat dapat melancarkan tindakan tegas. Polri dan TNI pun telah menyiapkan personelnya.

"Namun kalau cara-cara persuasif tidak bisa kita lakukan dan deadlock, maka tidak mungkin akan kita diamkan. Negara tidak boleh kalah, kita harus melakukan tindakan," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/11).

Namun, Tito memastikan agar tindakan yang dilakukan dapat meminimalisasi korban. Tito yang telah berpengalaman dalam sejumlah operasi itu pun mengakui, potensi jatuhnya korban dari berbagai pihak tidak akan terhindarkan baik dari KKB, warga sipil maupun aparat. "Namanya operasi penegakan hukum, operasi bersenjata lawan bersenjata itu rentan terhadap korban," ucapnya.

Pengaturan kekuatan Polri dan TNI, menurut Tito juga telah disiapkan. Koordinasi keduanya pun telah dilakukan. Kendati untuk kerahasiaan operasi, Tito tidak menyebutkan jumlah personel di lokasi.

"Sudah ada di sana Polri dan TNI. Saya sudah koordinasi dengan bapak Panglima. Kapolda sudah bersama Pangdam di sana. Kekuatan kita culup di sana," kata dia.

Tito menambahkan, aparat akan menghadapi tantangan yang berat dalam menghadapi KKB meski jumlah aparat lebih banyak. "Mereka (KKB) menguasai medan, fisik mereka di ketinggian juga, itu ketinggian kan hampir 2.000 (mdpl) mungkin ya, cukup berat di sana," ungkap Tito.

Hingga saat ini 1.300 warga masih mengalami isolasi terkait konflik KKB tersebut. Kepolisian telah menetapkan 21 orang daftar pencarian orang (DPO) atau buron atas beberapa aksi teror yang dilakukan di wilayah Tembagapura Papua oleh KKB. Polisi pun masih melakukan pengejaran pada 21 nama tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement