Rabu 15 Nov 2017 17:19 WIB

Ini Alasan Polri Pilih Jalan Persuasif Hadapi KKB Papua

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu anggota Brimob tewas setelah terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Meski begitu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, Polri tetap mengedepankan upaya persuasif terhadap kelompok tersebut.

"Kita masih jalan persuasif, ya tapi mengenai teknis lain tidak bisa disampaikan kepada publik karena pasti akan didengar mereka (KKB) juga," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).

Tito belum memastikan, kapan pendekatan persuasif ini akan terus dilakukan. Begitu pula dengan penambahan jumlah personel, Tito masih belum menentukan langkah pasti. "Semua sangat situasional," katanya.

Tito menyebutkan, terdapat dua pertimbangan utama yang menyebabkan Polri tetap menggunakan langkah persuasif. Polri beralasan medan di Papua yang sulit membuat Polri harus mempertimbangkan dengan baik apabila akan melakukan langkah represif. Tito juga kembali berasalsan tidak ingin jatuh korban dalam operasi tersebut.

"Karena medan yang sulit ya, ini kan ada masyarakat di sana kita tidak ingin menjadi korban itu atensi kita nomor satu. masyarakat tidak boleh sampai jadi korban kalau ada korban tidak boleh banyak," jelasnya.

Polri juga masih melakukan pendalaman antara kejadian penembakan dua anggota Brimob dengan penyanderaan yang terjadi di distrik Tembagapura Papua. Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Brimob terlibat baku tembak dengan KKB di Distrik Tembagapura, Papua pada Rabu (15/11) dini hari.

Saat itu, satgas terpadu Brimob Den B Polda Papua sedang melaksanakan Patroli penyelidikan atas penembakan karyawan Freeport sehari sebelumnya. Adapun identitas korban adalah Brigadir Firman dan Bripka Yongky Rumte. Brigadir Firman merupakan anggota yang tewas.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement