REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mendeteksi delapan titik bencana longsor. Pendataan longsor berlangsung sejak Selasa (14/11) sampai Rabu (15/11) pagi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasik Ria Supriatna mengatakan terdapat delapan titik longsor yang terpantau hingga Rabu pukul 09.00 WIB. Pertama, longsor terjadi di Desa Karyabakti Kecamatan Parung Ponteng. Akibatnya, jalan Desa tertutup sepanjang 20 meter. Kedua, longsor di Desa Deudeu Kecamatan Taraju menyebabkan tiga rumah dan satu jembatan rusak.
"Kalau di Sodonghilir itu ada dua titik di Kampung Cipogor dan Desa Cikalong, tiga rumah tertimpa," katanya pada Republika.co.id, Rabu (15/11).
Selanjutnya, Kecamatan Puspahiang menderita longsor di titik Desa Pusparahayu. Kedalaman longsornya berada di jalan dengan kedalaman dua meter dan lebar 15 meter serta tiga rumah terdampak.
Kemudian, tiga rumah juga terancam longsor di Desa Cintajaya Kecamatan Tanjungjaya. Kerusakan ikut diderita pula di Desa Nantang Kecamatan Cigalontang dengan kerusakan pada saluran air dan kolam ikan. Begitu pun di Desa Dirgahayu Kecamatan Kadipaten terdampak longsor, tepatnya di rel kereta.
"Kalau yang di rel kereta sudah tuntas dibersihkan longsornya tadi malam. Yang paling baru terima laporan jam 9 pagi tadi longsor di Kampung Nagrak Desa Sundawenang Kecamatan Salawu ada satu rumah dan jalan desa terdampak," jelasnya.
Untuk saat ini, tim BPBD terus berupaya mendata longsor di berbagai titik sekaligus menerjunkan tim mengevakuasi tanah longsoran. Selain itu, bantuan terhadap rumah terdampak ikut dilaksanakan.
"Tim BPBD kami sebar untuk bantu warga tangani longsor. Dan bantuan berupa makanan ke keluarga korban sudah diberikan. Selanjutnya kami terus pantau kondisi terbaru," jelasnya.