REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Brimob tewas setelah terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Anggota Den B Timika, Brigadir Firman tewas tertembak saat berpatroli di Distrik Tembagapura, Rabu (15/11) dini hari tadi pukul 03.50 WIT.
Karopenmas Diviis Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, ada dua orang anggota Brimob yang terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Keduanya mendapatkan luka tembak yang cukup parah, hanya saja satu anggota masih bisa tertolong dan satu anggota meninggal dunia.
"Satu sedang perawatan di rumah sakit Bripka Yongky Rumte dengan luka tembak pada punggung, sedangkan Brigadir Firman meninggal dunia," ujar Rikwanto, Rabu (15/11).
Rikwanto menerangkan peristiwa bermula atas terjadinya penembakan terhadap kendaraan patroli zona Tembagapura di mile 69 pada Selasa (14/11) kemarin. Peristiwa Selasa pagi itu mengakibatkan satu mengalami luka tembak di bagian paha kanan.
Sehingga Brimob Den B Polda Papua membentuk Satgas terpadu dan melaksanakan Patroli penyelidikan. Peristiwa bahas pun menimpa dua anggota Brimob Polda Papua yang sedang patroli menelusuri perbukitan didaerah mile 69 oleh KKB.
"Hingga saat ini pelaku masih dalam penyelidikan sedangkan jenazah sedang dilaksanakan evakuasi menuju Helyped untuk di bawa ke Timika," kata Rikwanto.
Dengan peristiwa penembakan ini, artinya sudah dua anggota Brimob yang gugur saat kontak senjata dengan KKB. Sedangkan tujuh anggota Brimob lainnya menjalani perawatan akibat luka tembak.
Adapun anggota Brimob yang meninggal sebelumnya adalah Briptu Berry Permana Putra. Berry gugur tertembak kelompok bersenjata di kampung Banti 1, Tembagapura, pada (24/10). Saat ditanyakan apakah penembakan ini juga ada kaitan dengan kasus penyanderaan, Rikwanto menyatakan masih dalam penyelidikan. "Sedang diselidiki," ucapnya.