REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menyiapkan layanan deteksi dini kanker serviks di 10 Puskesmas. Hal ini dapat membuat warga Kabupaten Semarang tidak perlu jauh untuk mendapat layanan mendeteksi kanker serviks.
Kebijakan ini diambil guna mencegah perkembangan penyakit kanker yang masih menjadi penyebab tertinggi angka kematian wanita di Indonesia tersebut.
"Angka penderita kanker serviks di Kabupaten Semarang memang tergolong rendah, namun pencegahan secara dini perlu agar kasus penderita kanker serviks ini tidak melonjak," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, dr Mas Dady Dharmadi dalam apel Hari Kesehatan nasional (HKN) tingkat Kabupaten Semarang, di Ambarawa, Senin (13/11).
Untuk itu, jelasnya, Dinkes Kabupaten Semarang menyiapkan layanan tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di 10 Puskesmas di Kabupaten Semarang. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan layanan ini untuk pencegahan penyakit kanker serviks.
Ke-10 Puskesmas di kabupaten Semarang ini meliputi Puskesmas Banyubiru, Ambarawa, Duren Bandungan, Jimbaran Bandungan, Bergas, Pringapus, Tengaran, Kaliwungu, Pabelan dan Puskesmas Suruh.
Layanan deteksi dini kanker serviks ini memenuhi standar pelayanan yang ditentukan tim akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama Kementerian Kesehatan. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan pelayanandi Puskesmas tanpa ragu.
Terpisah, Bupati Semarang, dr Mundjirin menegaskan gerakan masyarakat hidup sehat yang dicanangkan Kementerian Kesehatan RI merupakan gerakan lintas sektoral yang harus didukung semua pihak.
Melalui Germas, Pemkab Semarang mengajak kerja sama lintas sektoral dan lintas program guna mewujudkan masyarakat berperilaku hidup sehat untuk membentuk bangsa Indonesia yang sehat dan kuat.
"Upaya yang dilakukan, salah satunya denganmenyiapkan layanan tes deteksi dini kaker serviks di 10 Puskesmas tersebut," kata bupati didampingi Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, dr Ani Rahardjo.