REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan kelancaran pelaksanaan pemilihan di daerah padat penduduk merupakan kunci sukses pilkada 2018. Menurutnya, tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada mendatang setidaknya dapat meningkat hingga mencapai 78 persen.

Menurut Tjahjo, Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu daerah yang menjadi perhatian pelaksanaan pilkada serentak mendatang. "Jabar sebagai daerah padat penduduk yang juga padat pemilihnya, merupakan kunci sukses pilkada," ungkap Tjahjo dalam keterangan pers pada Senin (13/11).

Sebagai salah satu daerah dengan jumlah pemilih yang besar, kelancaran pilkada sangat penting mengingat ada berbagai kendala yang harus dicegah. Kendala tersebut, yakni potensi politik uang menjelang pelaksanaan pilkada.

Kendala lain, potensi persaingan politik yang mengusung kampanye SARA, kampanye hitam atau ujaran kebencian. Karena itu, sosialisasi kepada pemerintah daerah, pelaksana pilkada atau aparat keamanan harus dilakukan secara menyeluruh.

"Pemahaman terkait tahapan, pelanggaran dan ketidakadilan selama pelaksanaan pilkada itu penting disosialisasikan kepada semua pihak. Semua daerah pelaksana pilkada akan menjadi prioritas pemerintah," ujarnya.

Terakhir, Tjahjo menyatakan ada kenaikan target capaian partisipasi pilkada oleh masyarakat. Pemerintah berharap partisipasi masyarakat pada pilkada naik dari 74 persen menjadi 78 persen.

Pilkada 2018 akan diikuti oleh 171 daerah penyelenggara. Daerah-daerah tersebut meliputi 17 provinsi, 115 kabupaten dan 39 kota.

Daerah-Daerah Rawan Saat Pilkada Serentak di Jatim

Ikuti Whatsapp Channel Republika