Ahad 12 Nov 2017 20:00 WIB

Wagub Sumbar Resmikan Monumen Taman Sari Pahlawan Nasional

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meresmikan Monumen Taman Sari Pahlawan Nasional Asal Minangkabau yang diselenggarakan di Halaman Museum Adityawarman.
Foto: dok. Humas Pemprov Sumbar
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meresmikan Monumen Taman Sari Pahlawan Nasional Asal Minangkabau yang diselenggarakan di Halaman Museum Adityawarman.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meresmikan pembangunan Monumen Taman Sari Pahlawan Nasional di Museum Adityawarman, Padang, Jumat (10/11).

Nasrul Abit berharap, Monumen yang baru saja ia resmikan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat dan generasi muda Sumbar tentang perjuangan pahlawan-pahlawan asal Sumbar dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Semoga monumen ini menjadi pengingat agar generasi muda kita tidak melupakan perjuangan pejuang-pejuang kita," pungkasnya melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id.

Sebelumnya, di kesempatan yang sama, Ketua Pembina YSO Adabiah Padang Awaloedin Djamin mengutarakan harapannya kepada Wakil Gubernur Nasrul Abit agar pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Barat dapat membangun hal yang sama di daerahnya masing-masing.

Harapan ini muncul karena ia mendapati generasi muda Sumbar tidak mengetahui pahlawan dari daerahnya sendiri. Dikatakannya, "Saya kaget anak-anak kita tidak tahu pahlawan-pahlawan dari negerinya sendiri."

 

Monumen Taman Sari Pahlawan Nasional asal Minangkabau yang ditempatkan di halaman Museum Adityawarman ini dirancang dengan dasar semen konstruksi panel berupa rumah adat Minangkabau dengan ukuran tinggi 3 meter dan lebar 7,5 meter. Panel utama dengan ukuran lebar 6,5 meter, ditambah ke samping kiri dan kanan masing-masing 1 meter. Panel

dirancang terbuka dan dapat dikembangkan ke kiri maupun kanan untuk menampung figur pahlawan berikutnya.

Panel utama berisi figur dalam bentuk relief potret 15 pahlawan, yakni, Abdul Halim, Ilyas Yakoub, Rasuna Said, Tuanku Imam Bonjol, Mohammad Natsir, Bagindo Azis Chan, Adnan Kapau Gani, Hamka, Tan Malaka, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Sutan Syahrir, dan Hazairin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement