Ahad 12 Nov 2017 19:03 WIB

Polisi Segera Autopsi Pelaku Penyerangan Polres Dharmasraya

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hazliansyah
Dua jenazah terduga teroris yang melakukan penyerangan di Mapolres Dharmasraya tiba di RS Bhayangkara, Padang, Sumatra Barat, Ahad (12/11).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Dua jenazah terduga teroris yang melakukan penyerangan di Mapolres Dharmasraya tiba di RS Bhayangkara, Padang, Sumatra Barat, Ahad (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dua jenazah pelaku penyerangan Mapolres Dharmasraya, Sumatra Barat dibawa ke RS Bhayangkara Kota Padang. Autopsi akan segera dilakukan terhadap keduanya.

Kabid Dokkes Polda Sumbar Danang Pamudji menjelaskan, tim DVI (Disaster Victim Identification) sebelumnya telah melakukan olah TKP di Mapolres Dharmasraya yang nyaris terbakar habis. Di lokasi, tim DVI melakukan pendataan atas luka yang dialami pelaku dan pengambilan sampel DNA yang nantinya akan dicocokkan dengan keluarga pelaku.

"Malam ini juga kami lakukan autopsi, dalam melakukan tindakan tahap post mortem. Dan setelah itu hasilnya kami laporkan secara utuh dan lengkap. Setelah itu, ante-mortem di mana data-data sebelum meninggal," jelas Danang di RS Bhayangkara, Ahad (12/11).

Setelah proses autopsi selesai dilakukan, Tim DVI akan melanjutkan proses pemeriksaan dengan melakukan pencocokan pemeriksaan medik dengan data-data korban lainnya.

"Sehingga kami tahu yang bersangkutan adalah korban nama si X, alamat si X ada di mana. Dan dia keluarga siapa," katanya.

Hasil pemeriksaan awal, sejumlah luka memang ditemukan di tubuh pelaku penyerangan, yakni di dada, lengan, dan pelipis. Meski begitu Danang belum bisa memastikan berapa jumlah luka tembak dan apakah seluruh peluru berasal dari anggota kepolisian atau bukan.

"/Nah untuk bicara itu ada uji lagi, peluru dicocokkan dengan uji balistik sudah ada bagian lain," jelas Danang.

Kedua jenazah pelaku penyerangan Mapolres Dharmasraya sebelumnya tiba di RS Bhayangkara Kota Padang pukul 17.25 WIB dan dibawa masuk untuk dilakukan pemeriksaan dan identifikasi lanjutan.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat memastikan aksi penyerangan yang dilakukan dua orang di Mapolres Dharmasraya berkaitan dengan jaringan teroris. Namun jaringan yang mana, pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menelusurinya.

"Yang bisa dipastikan ini teroris. Karena temuan pesan jihad di salah satu baju pelaku," ujar Fakhrizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement