REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komandan Korem 032/Wirabraja Kolonel Inf. Mirza Agus menampik keterkaitan TNI atas terduga teroris yang menyerang Mapolres Dharmasraya, Sumatra Barat pada Ahad (12/11) dini hari tadi. Dalam foto terduga teroris yang menyebar di media sosial, tampak salah satu pelaku mengenakan jaket motif loreng.
Mirza menyebutkan, jaket atau baju motif loreng saat ini mudah didapatkan di mana pun. Justru, lanjut Mirza, Korem 032/Wirabraja menegaskan untuk ikut menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan di Sumatra Barat.
"Tidak, itu baju umum. Sekarang coba lihat di HnM (gerai ritel internasional) atau di mall sudah banyak baju seperti itu," jelas Mirza usai acara pisah sambut pejabat Danrem 032/Wirabraja, Ahad (12/11).
Mirza menambahkan bahwa Sumatra Barat sesungguhnya merupakan daerah yang relatif kondusif. Terkait permasalahan yang terjadi di Dharmasraya, lanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolda Sumatra Barat dan mengambil langkah antisipasi agar hal serupa tak terjadi di kemudian hari.
"Ini hal yang tak perlu dicontoh. Kami sendiri internal ada pembinaan satuan dan pembinaan teritorial. Pembinaan satuan untuk tingkatkan profesionalisme keprajuritan, pembinaan teritorial untuk bantu Pemda jaga kondusivitas wilayah," jelas Mirza.
Hingga Ahad (12/11) sore, Korem 032/Wirabraja belum menerjunkan pasukan ke Dharmasraya untuk menambah pengamanan. Menurutnya, kasus penyerangan Polres Dharmasraya saat ini ditangani oleh Polda Sumbar dan Brimob.
Sementara itu, Polda Sumatra Barat memastikan aksi penyerangan yang dilakukan dua orang di Mapolres Dharmasraya berkaitan dengan jaringan teroris. Namun jaringan yang mana, pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menelusurinya.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal menyebutkan, kedua jenazah pelaku saat ini dibawa ke RS Bhayangkara Kota Padang untuk dilakukan identifikasi lanjutan.