Sabtu 11 Nov 2017 22:49 WIB

Panitia: Peserta Tabligh Akbar Garut dari Solo Hingga Aceh

Ustaz Bachtiar Nasir berceramah di Lapang Kerkof, Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/11) dalam kegiatan Tabligh Akbar.
Foto: Republika/Rizky suryarandika
Ustaz Bachtiar Nasir berceramah di Lapang Kerkof, Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/11) dalam kegiatan Tabligh Akbar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Panitia II Tablig Akbar Garut Bumi Persatuan Islam, Yusuf menyampaikan, kegiatan tablig akbar yang menghadirkan ulama dan penceramah ternama KH Bachtiar Nasir di Lapang Kerkof, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu, sebagai upaya untuk memperkuat dan mempersatukan umat Islam.

"Diharapkan pesan-pesan dakwah yang disampaikan menjadi perekat persatuan umat Islam untuk negeri ini," kata Yusuf di sela-sela acara tablig akbar, Sabtu siang.

Ia menuturkan, kegiatan islami itu persiapannya cukup singkat yang tadinya akan digelar secara sederhana, ternyata menjadi perhatian banyak umat dari berbagai daerah.

Jamaah yang hadir dalam acara tersebut, kata dia, selain dari berbagai daerah di Garut, ada juga dari Aceh, Bangka Belitung, Solo, yang antusias menghadiri tablig akbar. "Yang hadir dari seluruh Indonesia ada, ini berkat informasi yang disebarkan melalui media, baik itu elektronik, cetak dan media sosial, saya ucapkan terima kasih telah menginformasikan," katanya.

Ia menyampaikan, kegiatan tersebut mendapatkan banyak dukungan dari berbagai organisasi Islam sehingga tablig akbar berlangsung sukses. Yusuf berharap, tablig akbar tersebut menjadi momentum berkumpulnya umat Islam dan menyatukan tekad menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Terima kasih pada saudara kita yang mensupport bisa berkumpul bersatu, karena Islam bisa bersatu untuk negara Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, acara tersebut terbuka bagi seluruh organisasi Islam, meskipun sebelum pelaksanaan sempat terjadi penolakan oleh kelompok tertentu karena menghadirkan Ustad Bachtiar Nasir. "Kelompok lain gak masalah tokoh-tokoh NU juga banyak, Muhammadiyah, Persis, acara ini tidak melihat golongan dan kelompok," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement