Ahad 12 Nov 2017 00:57 WIB

Haji Suku Asmat Meningkat, Unit Keimigrasian pun Dibentuk

Kehidupan masyarakat Papua di Kampung Asmat, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.
Foto: Antara/Spedy Paereng
Kehidupan masyarakat Papua di Kampung Asmat, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kantor Imigrasi Kelas II B Tembagapura, Timika, segera membentuk unit kerja keimigrasian di Agats, Ibu Kota Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Sebab, kebutuhan pengurusan paspor terutama bagi jamaah calon haji dari Kabupaten Asmat terus meningkat setiap tahunnya.

Kepala Kantor Imigrasi Tembagapura, Jesaja Samuel Enock di Timika, Sabtu, mengatakan pembentukan unit kerja di Asmat akan dilakukan secepatnya dalam rangka memaksimal fungsi keimigrasian di daerah yang sangat terkenal seni ukir dan tariannya itu. Seiring dengan itu, Kantor Imigrasi Tembagapura rencananya akan berubah nama menjadi Kantor Imigrasi Mimika.

"Kalau tidak ada halangan, tahun depan sudah berganti nama menjadi Kantor Imigrasi Mimika. Perubahan nama itu semata-mata untuk memperluas jangkauan wilayah pelayanan keimigrasian terutama dalam hal pengurusan paspor," kata Jesaja.

Perubahan nama Kantor Imigrasi Tembagapura ke Kantor Imigrasi Mimika sangat berpengaruh pada jangkauan pelayanan keimigrasian ke sejumlah kabupaten sekitar Mimika, seperti Kabupaten Asmat, Paniai, Deiyai, Dogiyai, dan Intan Jaya. Hingga saat ini, sejumlah kabupaten tetangga itu masuk dalam wilayah kerja Kantor Imigrasi Tembagapura di Timika.

Pembentukan unit kerja keimigrasian di Asmat tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pengurusan paspor bagi calon jamaah haji dari wilayah tersebut. Selain itu, Kabupaten Asmat yang mengandalkan penenerimaan daerahnya dari sektor pariwisata kerap dikunjungi oleh para wisatawan manca negara. Setiap tahun pada pekan kedua Oktober, Pemkab Asmat bekerja sama dengan Gereja Katolik Keuskupan Agats selalu rutin menggelar 'Pesta Budaya Asmat' dengan menampilkan ratusan hingga ribuan ukiran patung dan pentas seni tari dari berbagai distrik (kecamatan) di wilayah itu.

Situasi itu, kata Jesaja, tentu membutuhkan layanan keimigrasian yang efektif dan efisien, terutama bagi para wisatawan manca negara yang khusus datang ke Asmat baik menggunakan sarana angkut penerbangan melalui Timika maupun yang langsung menuju Agats menggunakan kapal pesiar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement