Jumat 10 Nov 2017 19:59 WIB

Angin Kencang Rusak Ratusan Rumah di Ngawi

Ilustrasi.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Ratusan rumah warga rusak dan satu unit rumah di antaranya roboh setelah angin kencang melanda tiga desa di Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Jumat (10/11) sore.

Rumah yang roboh adalah milik Darmo, warga Desa Jeblogan, Kecamatan Paron. Beruntung saat kejadian, seluruh anggota keluarganya berhasil menyelamatakan diri hingga tidak ada korban jiwa. "Akibat bencana angin kencang pada Jumat (10/11) sore ini, banyak rumah warga yang rusak di bagian atapnya dan ada satu rumah roboh milik Darmo yang rata dengan tanah," ujar Kepala Desa Jeblogan Suyoto kepada wartawan.

Menurut dia, diduga bangunan rumah milik Darmo tersebut roboh akibat tertimpa pohon yang tumbang. Selain menimpa bangunan rumah, banyak pohon tumbang lainnya yang menutup akses jalan desa setempat.

Adapun, bencana alam tersebut terjadi saat hujan deras turun disertai es. Setelah itu, tiba-tiba angin kencang menerjang hingga merusak rumah-rumah warga dan menumbangkan sejumlah pohon. Warga yang panik langsung berhamburan keluar rumah. Demikian juga dengan kelurga dari Darmo. Tak lama setelah itu, rumahnya roboh rata dengan tanah.

Suyoto menambahkan, setelah dilakukan pendataan, jumlah rumah warga yang rusak mencapai ratusan. Beruntung kerusakan tersebut tergolong ringan. Mayoritas bagian yang rusak adalah atap rumah. Sedangkan kerusakan berat terjadi pada rumah milik Darmo.

Setelah bencana berlalu, warga desa dibantu petugas dari polisi, TNI, dan BPBD Ngawi melakukan gotong-royong pembersihan material rumah yang roboh. Hanya saja, pembersihan belum maksimal karena hari telah gelap.

BPBD Ngawi mencatat, selain di Desa Jeblogan, angin puting beliung juga melanda di Desa Gelung dan Jambangan Kecamatan Paron. Pihak BPBD setempat meminta warga untuk mewaspadai curah hujan yang mulai meningkat selama awal musim hujan berlangsung. Intensitas hujan yang tinggi rawan menyebabkan banjir, banjir bandang, tanah logsor, dan angin kencang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement