Jumat 10 Nov 2017 19:06 WIB

Makan Mi Instan, Belasan Anak SD Keracunan

Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan pengujian sampel mi instan yang diduga menyebabkan keracunan massal di SD Negeri Kayuapu, Kecamatan Bae, Kudus.

"Sampel yang diambil sudah lengkap, bukan hanya mi-nya saja, melainkan bumbu lainnya," kata Kabid Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Hikari Widodo di Kudus, Jumat.

Ia mengatakan, upaya tersebut untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya keracunan massal yang dialami siswa SD di Kudus hari ini (10/11). Sampel makanan tersebut, kata dia, dikirimkan ke Laboratorium Daerah Provinsi Jateng Jumat ini (10/11) untuk diteliti lebih lanjut.

"Mudah-mudahan, dalam waktu dekat bisa diketahui penyebab terjadinya keracunan yang dialami siswa SD tersebut," ujarnya.

Jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap mi instan yang dijajakan pedagang kaki lima di sekitar SD Negeri Kayuapu sebanyak 15 anak. Sebanyak 13 anak di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi.

Sementara dua anak yang diduga keracunan dibawa pulang orang tuanya ke rumah untuk diobati sendiri. Belasan anak yang dirawat di RSUD, kini diperbolehkan pulang ke rumah karena kondisinya sudah membaik.

Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar mengungkapkan, saat ini ada tambahan satu pasien lagi yang diduga keracunan dan sementara masih observasi di IGD karena sesak, mual-mual dan pusing.

Adapun jumlah pasien sebelumnya yang diduga keracunan dan menjalani perawatan di RSUD sebanyak 13 anak. Berdasarkan keterangan dari Guru Kelas SDN Kayuapu Nurwati terungkap bahwa siswanya yang diduga mengalami keracunan merupakan siswa kelas III, IV, V dan VI SD.

"Mereka membeli mi instan yang dijajakan salah seorang pedagang di luar sekolah pada saat jam istirahat," ujarnya.

Adapun jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan, kata dia, ada 15 anak, sebanyak 13 anak di antaranya dirawat di RSUD dr. Loekmono Hadi, sedangkan dua anak dirawat di rumah karena meminta pulang lebih awal.

Sebelum dilarikan ke RSUD, katanya, siswa yang diduga keracunan dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun karena peralatannya yang kurang lengkap akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement