REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Banjir bandang dan longsor pada Kamis petang (9/11) melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan – berjarak sekitar 270 km dari Palembang. Banjir akibat hujan tersebut melanda Desa Cukohnau, Kecamatan Sungai Are – kecamatan terjauh dari Muaradua, ibu kota Kabupaten OKU Selatan.
“Akibat banjir dan longsor tersebut satu orang warga Desa Cukohnau meninggal dunia. Berdasarkan dari sekretaris desa, ada satu orang korban meninggal dunia atas nama Khatam umur 60 tahun. Selain satu orang meninggal, longsor melanda rumah korban juga mengakibatkan istrinya dan menantunya Zulkardi menderita luka ringan dan luka berat,” kata Kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan Herman Azedi, Jumat (10/11).
Menurut Herman Azedi, banjir dan longsor terjadi akibat hujan deras yang turun terus menerus sejak pukul 10.00 WIB. “Berdasarkan laporan anggota tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang sudah berada di lokasi sejak kemarin, hujan sampai semalam masih turun.”
Korban meninggal tertimpa tanah longsor saat sedang berada di dapur. Tanah langsung menerpa dinding dapur dan korban tertimbun tanah setinggi sekitar satu meter. Tanah juga sempat menimbun istri korban Khatam dan menantunya Zulkardi yang keduanya menderita luka-luka. Zulkardi tertimbun tanah saat sedang membersihkan saluran air dan terpental diterjang air dan tanah longsor.
Selain longsor yang menimpa rumah keluarga Zulkardi, hujan di OKU Selatan juga memutuskan jembatan yang ada di daerah itu membuat beberapa desa terisolir. Dua jembatan terputus di Desa Pulau Kemuning Kecamatan Sungai Are, satu jembatan jembatan gantung Aek Sungai Are penghubung Desa Pulau Kemuning ke persawahan dan perkebunan dan jembatan Aek Asahan penghubung Desa Pulau Kemuning dengan Desa Ujan Mas.