Jumat 10 Nov 2017 04:34 WIB

Pembangunan Terminal Kuala Tanjung Capai 92 Persen

Rep: Issha Harruma/ Red: Hazliansyah
Pekerja melakukan proses pembangunan lantai jembatan dermaga Terminal Multi Purpose Pelabuhan Kuala Tanjung milik Pelindo I, di Batubara, Sumatera Utara, Jumat (11/3).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Pekerja melakukan proses pembangunan lantai jembatan dermaga Terminal Multi Purpose Pelabuhan Kuala Tanjung milik Pelindo I, di Batubara, Sumatera Utara, Jumat (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BATUBARA, SUMUT -- Pembangunan terminal multipurpose pelabuhan Kuala Tanjung di Batubara, Sumatera Utara, diklaim hampir mencapai 100 persen.

General Manager PT Pelindo I Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung, Agus Deritanto mengatakan, pihaknya terus menggenjot pengembangan Kuala Tanjung sebagai hub internasional sebagaimana yang diharapkan pemerintah.

"Saat ini, progres pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung sudah mencapai 92 persen untuk sisi laut dan 71 persen untuk sisi darat," kata Agus, Kamis (9/11).

Agus mengatakan, Kuala Tanjung yang ditargetkan menjadi pelabuhan terbesar dan hub internasional di kawasan barat Indonesia ini akan dikembangkan secara bertahap. Pengembangan pelabuhan yang nantinya akan memiliki kapasitas hingga 20 juta TEUs ini, lanjutnya, dilakukan dalam empat tahap.

Tahap pertama, yaitu pengembangan terminal multipurpose Kuala Tanjung yang disiapkan dengan kapasitas 500 ribu TEUs. Tahap pertama telah dimulai 2015 lalu dan ditargetkan rampung tahun 2017 ini.

Selanjutnya, tahap kedua yang telah dimulai 2016 lalu hingga 2018, yakni pengembangan kawasan industri seluas 3.000 hektar.

"Dilanjutkan tahap tiga, pengembangan dedicated atau hub port mulai 2017 hingga 2019 dan tahap empat, pengembangan kawasan industri terintegrasi mulai 2021 hingga 2023," ujar Agus.

Untuk terminal multipurpose pelabuhan Kuala Tanjung yang ditargetkan selesai tahun ini, Agus mengatakan, nantinya akan dikelola oleh PT Prima Multi Terminal, anak usaha gabungan BUMN, yakni PT Pelindo I, PT PP Tbk dan PT Waskita Karya Tbk. Pelindo I menguasai saham mayoritas di PT Prima Multi Terminal sebesar 55 persen, PT PP memegang 25 persen, sedangkan PT Waskita Karya memiliki sisanya, 20 persen.

ACS Humas Pelindo I, Fiona Sari Utami menambahkan, untuk mewujudkan terminal multipurpose di pelabuhan Kuala Tanjung, pihaknya juga sedang menyiapkan kawasan industri yang terpadu seluas 3.000 hektar. Pengembangan kawasan industri yang masuk dalam tahap dua ini ditargetkan selesai tahun depan.

Adanya pengembangan kawasan industri ini, lanjut Fiona, diharap dapat semakin menurunkan biaya logistik serta berpeluang untuk menciptakan skala ekonomi.

"Diharapkan, dengan adanya pelabuhan Kuala Tanjung mampu meningkatkan kinerja logistik dan daya saing Indonesia sehingga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi," kata Fiona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement