REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Papua, memodifikasi sistem pelayanan satuan tugas kesehatan "kaki telanjang" dengan cara menempatkan mereka lebih lama di tempat tugas dibandingkan waktu penempatan sebelumnya yang hanya enam bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya Dokter Willy Mambieuw di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis (9/11), mengatakan modifikasi pelayanan itu akan diterapkan pada 2018 mendatang. "Tenaga kesehatan yang nantinya direkrut itu akan dikontrak sehingga mereka akan bekerja penuh selama satu tahun melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, atau kalau ia mau kontraknya enam bulan maka setiap enam bulan bakal diganti," katanya.
Walau idealnya satu tahun, namun Dinkes tetap memberikan toleransi jika ada anggota satgas kaki telanjang yang hanya ingin penempatan selama enam bulan saja.
"Kami lakukan itu karena secara manusia dalam melaksanakan tugas ada tingkat kejenuhan atau bosan maka akan kita tarik, namun supaya tempatnya tidak kosong tetap ada petugas yang mengganti," katanya.
Sistem penempatan lebih lama itu dimaksudkan agar petugas yang bersangkutan bisa secara rutin memantau perkembangan pasien yang dilayani hingga pulih dari diagnosis yang diderita.
"Ouputnya itu semua tempat terpencil di Kabupaten Jayawijaya bisa terlayani dengan baik, dimana ada sentuhan dari dinas kesehatan lewat kita punya tenaga kijang," katanya.
Untuk pembiayaan tenaga satgas kaki telanjang itu, menurut dia, dinkes Jayawijaya akan mengalokasikan separuh dari dana Otonomi Khusus (Otsus) kesehatan yang diberikan kepada pemkab Jayawijaya.