Kamis 09 Nov 2017 14:59 WIB

Sstt... Ada Warga Korea Dimakamkan di TMP Pahlawan Garut

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Komunitas Nusa Karya membersihkan makam Yang Chill Seoung asal Korea Selatan di Tenjolaya, Kecamatan Terogong Kidul, Garut, Kamis (9/11). Dia memilih berganti nama menjadi Komaruddin dan dimakamkan bersama pahlawan Indonesia lainnya
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Anggota Komunitas Nusa Karya membersihkan makam Yang Chill Seoung asal Korea Selatan di Tenjolaya, Kecamatan Terogong Kidul, Garut, Kamis (9/11). Dia memilih berganti nama menjadi Komaruddin dan dimakamkan bersama pahlawan Indonesia lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Alangkah terkejutnya anggota komunitas Nusa Karya ketika menggelar bersih-bersih Taman Makam Pahlawan (TMP) Tenjolaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat pada Kamis (9/11). Mereka menemukan ada makam warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan yang dikuburkan bersama pahlawan Indonesia.

Ketua pelaksana kegiatan Yusep Kurniawan mengatakan mulanya hanya berniat untuk membersihkan makam bersama puluhan anggota komunitasnya. Kegiatan itu sudah dikoordinasikan pula dengan Kodim 0611 Garut dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 November. Tapi dari kegiatan itu justru terungkap adanya makam pahlawan yang berasal dari Korea Selatan.

"Kami menyambut Hari Pahlawan dengan bersih-bersih makam. tapi kaget dengan temuan ini. Setelah berbincang dengan penjaga makam ternyata ada makam orang Korea. Namanya Yang Chil Seong, tapi beliau sudah punya nama Indonesia ketika meninggal yakni Komarudin," katanya pada wartawan Kamis (9/11).

Dengan temuan itu, ia bangga dengan Komarudin yang ikut membantu perjuangan kemerdekaan walau bukan berasal dari Indonesia. Ia berharap Komarudin menjadi pelajaran bagi warga Indonesia untuk berjuang bagi bangsanya. Apalagi Komarudin memilih membelot dan bergabung dengan tentara Indonesia.

"Saya kaget karena orang Korea begitu cintanya sama Indonesia sampai rela berjuang dan meninggal untuk Indonesia. Tentunya ini jadi bahan pelajaran bagi kami," ujarnya.

Kegiatan komunitas itu tak hanya bersih-bersih makam, namun sekaligus mengecat kembali nisan para pahlawan. Komunitas Nusa Karya sendiri diisi oleh para pegiat musik metal se-Kabupaten Garut.

"Masyarakat utamanya sudah banyak yang kehilangan obor (lupa) terhadap sejarahnya, khususnya sejarah di Garut. Kalau menggali tentang pahlawan nanti bisa mengetahui sejarah," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement