REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Dua dari tiga unit pembangunan jembatan layang (flyover) yang dibangun di dalam Kota Bandar Lampung, ditargetkan akan selesai akhir tahun ini. Satu jembatan layang lainnya akan selesai tahun depan. Kehadiran jembatan layang tersebut diklaim untuk mengurangi tingkat kemacetan kendaraan dalam kota yang sudah semakin parah.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN melakukan inspeksi mendadak di dua jembatan layang tersebut, yakni di Jembatan Layang Mal Boemi Kedaton (MBK) dan Jembatan Layang Jalan Teuku Cik Ditiro, Kamis (9/11). “Dua jembatan akan selesai akhir Desember 2017,” kata Herman kepada wartawan, Kamis (9/11).
Herman belum bisa memastikan satu jembatan layang lagi yang berada di Jalan Pramuka, karena baru terakhir dikerjakan, dibandingkan dua jembatan layang sebelumnya yakni MBK dan Teuku Cik Ditiro. Pada 27 Desember 2017, diperkirakan dua jembatan sudah bisa difungsikan.
Menurut dia, jembatan layang di MBK sudah memasuki progres pembangunan mencapai 80 persen, masih menyisakan 20 persen lagi yakni pada awal Desember sudah melakukan pengecoran lantainya. Ia berharap akhir Desember kedua proyek jembatan layang sudah bisa dimanfaatkan masyarakat dan mengurangi kemacetan arus lalu lintas dalam kota.
Setelah terdapat lima jembatan layang, dan tiga sedang dalam pembangunan, Pemkot Bandar Lampung berencana akan menambah tiga jembatan layang lagi. Pemkot mengklaim pembangunan 11 jembatan layang dapat mengatasi kemacetan arus lalu lintas di dalam kota.
Pemkot mulai melakukan studi kelayakan pembangunan tiga jembatan layang. Tiga wilayah yang menjadi titik pembangunan yakni di simpang empat ruas Jalan Cut Nyak Dien Tamin KH Agus Salim, Jalan Untung Suropati RA Basyid, Jalan Kapten Abdul Haq H Komarudin. Tiga jembatan layang tersebut sedang memasuki proses ke konsultan perencanaan dari LPSE Bandar Lampung.