REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterampilan menjadi modal manusia menghadapi persaiangan. Keterampilan merupakan bekal setiap individu menciptakan inovasi.
Tutor dan Pustaka Kampung Literasi Wadas Kelir SKB Purwokerto, Nasikhotun Nadiroh mengatakan menciptakan inovasi harus didukung wawasan dan pengetahuan yang bersumber dari buku. Namun, ia mengakui mengajak membaca bukan suatu hal gampang.
Nadiroh meyakini perluk kreativitas tutor atau guru menarik minat membaca anak didik. "Semangat membaca tinggi, muncul dari ide-ide kreatif dan kekompakan tim pengajar," kata dia dilansir dari laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (9/11).
Nadiroh mengatakan salah satu ide kreatif Kampung Literasi Wadas kelir, yaitu mengenalkan literasi melalui berbagai keterampilan, seperti memasak dan memanfaatkan benda bekas menjadi benda bernilai jual.
"Pendidikan ketrampilan dikemas dengan kegiatan menarik, menambah semangat warga belajarnya," ujar Nadiroh.
Pada September lalu, Kampung Literasi Wadas Kelir menggelar kegiatan bertema 'Pentas Seni dan Literasi'. Kegiatannya, pementasan seni, membaca, memasak, dan membuat kerajinan tangan bros kain perca.
Nadiroh menjelaskan, tutor mengenalkan ketrampilan memasak untuk laki-laki. Tujuannya, mengenalkan literasi cara memasak mendoan khas Banyumas dan manfaat kedelai untuk tubuh. Para peserta berlomba-lomba membuat mendoan berbahan kedelai menjadi makanan hangat dan nikmat.
Ketrampilan dari barang bekas diperuntukkan memanfaatkan kain perca dan baju bekas. Kain bekas disulap menjadi bross, lap tangan, gantungan kunci dan tempat pensil menarik. Kegiatan ini bertujuan memberi literasi cara memanfaatkan barang bekas dan limbah rumah tangga.
Nadiroh menjelaskan tujuan tim pengajar mengenalkan literasi melaui keterampilan, yakni mengemas gerakan gemar membaca dengan kegiatan menarik. Serta, membekali warga belajar berbagai ketrampilan bagi kehidupan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika