REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) kuartal III 2017. Berdasarkan data tersebut, investasi di DKI Jakarta sebesar Rp 25,7 triliun.
Realisasi investasi PMDN tercatat sebesar Rp 10,7 triliun, naik 181,6 persen dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 3,8 triliun. Sementara investasi PMA sebesar Rp 14,6 triliun, naik 2,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,2 triliun.
Berdasarkan data BKPM tersebut, sepanjang Januari-September 2017, realisasi investasi di DKI Jakarta untuk PMDN sebesar Rp 32,7 triliun dan PMA sebesar Rp 42,1 triliun. Dengan demikian realisasi imvestasi (PMDN dan PMA) DKI Jakarta telah menembus angka Rp 74,8 triliun, meningkat 76 persen dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 42,5 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi, menyampaikan bahwa capaian realisasi investasi hingga kuartal III tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
"Ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi seluruh warga Jakarta, kerena dapat membuktikan bahwa iklim usaha di Jakarta sudah semakin baik. Pencapaian kali ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak 2012 lalu," ujar Edy dalam keterangan pers tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (9/11).
Edy menambahkan, pencapaian realisasi investasi sebesar Rp 74,8 triliun merupakan prestasi bagi DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta karena telah melebihi target Key Performance Indicators (KPI) tahun 2017 yang telah ditetapkan sebesar Rp 55 triliun.
Pencapaian ini, lanjut Edy, juga menempatkan Provinsi DKI Jakarta ke dalam ranking ke-2 provinsi di Indonesia dengan realisasi investasi terbesar setelah Provinsi Jawa Barat. "Kami mengajak seluruh pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di Jakarta. Iklim usaha yang kondusif telah menjadikan Ibukota Negara ini primadona bagi investor baik dari Dalam Negeri maupun Asing," ucap Edy.