"Pendataan kartu tani sudah dilakukan difasilitasi penyuluh dari dinas ketahanan pangan," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina kepada Republika.co.id, Rabu (8/11).

 

Saat ini lanjut Dedah, proses pendataan petani untuk memperoleh kartu tani masih terus dilakukan oleh penyuluh di lapangan. Ia menerangkan secara keseluruhan kartu tani tersebut belum diserahkan kepada para petani.

 

Waktu penyerahan kartu tani di Sukabumi belum diketahui secara pasti. Penggunaan kartu tani ini diluncurkan pemerintah pusat supaya penyaluran pupuk subsidi di daerah bisa lebih tetap sasaran. 

 

Sementara itu Ketua Gabungan Kelompok Tani Subur Jaya Desa Gunungjaya Kecamatan Cisaat, Asep Sopyanudin mengaku para petani di dalam kelompoknya sudah didata untuk pembuatan kartu tani. Sepengetahuan saya pendataan belum tuntas baru 70 persen, ujar dia.

 

Menurut Asep, pendataan tersebut dilakukan oleh para penyuluh pertanian di lapangan. Di mana lanjut dia petani menyerahkan data berupa fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). 

 

Asep mengungkapkan, selepas pendataan para petani belum mengetahui kapan waktu penyerahan kartu tani tersebut. Informasi yang diperolehnya kata dia baru sebatas fungsi dari kartu yang digunakan untuk kebutuhan penyaluran pupuk bersubsidi dari pemerintah.

 

Sementara itu di Kota Sukabumi, sebanyak 4.340 orang telah didata untuk mendapatkan kartu tani dari pemerintah. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi mengatakan, proses pendataan untuk pembuatan kartu tani sudah rampung pada September 2017. "Hasilnya yang berhak mendapatkan kartu tani sebanyak 4.340 orang petani, ujar dia.

 

Rencananya, kata Kardina, setelah proses pendataan selesai akan dilanjutkan dengan pembagian kartu pada pertengahan November 2017. Peluncuran kartu tani ini telah dilakukan di tingkat provinsi. 

 

Ikuti Whatsapp Channel Republika