REPUBLIKA.CO.ID,
Jakarta -- Pedagang kaki lima (PKL) kawasan Tanah Abang yang biasa berjualan di Jalan Jati Baru seringkali ditertibkan petugas Satpol PP. Setiap harinya, ada petugas Satpol PP yang bertugas menjaga mereka.
Setiap harinya mereka disuruh menyingkir oleh Satpol PP. Namun, setelah ditertibkan mereka langsung kembali berjualan di tempatnya semula.
Salah satu pedagang minuman bernama Eneng mengaku lelah ditertibkan Satpol PP setiap hari. Ia pun berharap PKL Tanah Abang bisa segera mendapat nasib baik.
"Inginnya sih kita dikasih tempat biar enggak dikejar-kejar tiap hari," kata Eneng, Rabu (8/11).
Eneng berharap, pemberian tempat tersebut juga merupakan lokasi yang strategis. Tentunya, ia tidak ingin dipindahkan tapi dagangannya tidak laku.
Seorang pedagang pecel bernama Endang mengungkapkan, sejumlah pedagang dari dalam blok pasar yang pindah keluar. Alasannya dagangannya tidak laku di dalam.
"Ada itu yang dari Blok G pada kabur ke sini (Jalan Jati Baru) lagi. Soalnya di dalam sepi," kata dia.
Eneng juga menambahkan, ia ingin tempat yang banyak dilewati pejalan kaki. "Tempatnya ya yang banyak orang lewat. Kalau kita jualan di sini (Jalan Jati Baru) kan orang banyak keluar dari stasiun, pada beli minum. Jadi ya, tempatnya yang banyak orang lewat," lanjut dia.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku telah memiliki terobosan untuk PKL Tanah Abang. "Ada terobosan menarik, tetapi kita kan enggak cerita rencana. Kita laporkan kalau sudah eksekusi," kata dia di Balai Kota, Senin (30/10).