Rabu 08 Nov 2017 11:06 WIB

Hujan Deras, Tiga Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Israr Itah
Hujan deras di Kabupaten Bandung menyebabkan beberapa titik pemukiman dan jalan terendam banjir, Rabu (8/11).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Hujan deras di Kabupaten Bandung menyebabkan beberapa titik pemukiman dan jalan terendam banjir, Rabu (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Hujan deras yang terjadi sejak Selasa (7/11) sore di wilayah Kabupaten Bandung membuat air di aliran sungai Citarum kembali meluap dan menyebabkan banjir. Tiga wilayah terendam air, yakni Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot. Banjir merendam pemukiman warga, fasilitas sekolah, dan sebagian jalan utama jalur Dayeuhkolot menuju Baleendah.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu (8/11) pagi, di Bojong Asih, banjir dengan ketinggian hingga 50 cm merendam permukiman warga. Sementara di jalan Siliwangi, Baleendah, banjir membuat pengendara motor dan mobil harus bersusah payah melewati jalur tersebut.

Banjir diperkirakan akan terus terjadi mengingat kondisi cuaca yang terus mendung dan diperkirakan hujan kembali. Sebagian warga Dayeuhkolot dan Baleendah mengaku pasrah dengan kondisi tersebut dan berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan banjir yang sudah rutin terjadi.

"Sekarang mah siaga aja, soalnya hujan diperkirakan akan terus terjadi," ujar Dedi (58) warga Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuh Kolot, RT 03 RW 14 saat ditemui di lokasi banjir, Rabu (8/11). Katanya, banjir yang terjadi saat ini mulai datang sekitar pukul 00.00 malam tadi sementara hujan terjadi sejak pukul 17.00 WIB kemarin.

Menurutnya, salah satu penyebab terjadi banjir di wilayah tersebut karena aliran sungai Citarum yang sudah dangkal. Selain itu, masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke Sungai Citarum. Ia mengatakan, beberapa orang yang rumahnya terendam parah mengungsi di Kantor Desa Dayeuhkolot.

Ia menambahkan, tiap banjir terjadi para pengungsi mengaku seringkali kesulitan memperoleh air bersih. Ia menambahkan, pihaknya mendukung jika warga di daerah tersebut direlokasi asal mendapatkan ganti rugi yang jelas.

Sementara itu, Nova (30) warga Baleendah berharap agar pemerintah segera menangani permasalahan banjir di Baleendah. Sebab dampaknya aktivitas sehari-hari menjadi tersendat seperti akibat banjir, anaknya yang masih bersekolah di Sekolah Dasar (SD) harus meliburkan diri.

"Banjir biasanya terjadi gak hanya saat hujan disini. Tapi hujan di daerah Majalaya dan disini banjir kiriman," ungkapnya. Katanya, dirinya pernah tinggal di Andir, Baleendah dan sering terkena banjir. Namun saat ini sudah pindah ke lokasi yang tidak terkena banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement