REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang berhasil meraih penghargaan Air Minuman dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) 2017. Penghargaan ini berhasil raih karena Malang mampu mereduksi sampah di 2016 yang mencapai 15,1 persen dan cakupan akses layanan persampahan sebesar 74,8 persen.
Walikota Malang, Mohammad Anton menyampaikan apresiasi sekaligus rasa syukurnya atas penghargaan ini. Semua upaya yang dilakukannya tak terlepas dari keinginan pemerintah untuk merevolusi mental. Salah satunya melalui kampung-kampung tematik sehingga dapat mengubah dari tempat yang buruk sanitasinya menjadi baik.
"Kampung warna-warni adalah contoh nyatanya," kata pria yang biasa disapa Abah Anton ini melalui keterangan pers yang diterima Republika, Rabu (8/11).
Dengan adanya penghargaan ini, Abah Anton menegaskan, pihaknya memastikan akan terus mendorong segala hal positif pada aspek ini. Pihaknya akan terus menjalin kerjasama dengan perusahaan swasta untuk bersama membangun Kota Malang.
Mengenai penghargaan, ini merupakan rangkaian kegiatan Konferensi Sanitasi Dan Air Minum Nasional (KSAN) 2017 yang dilaksanakan Pokja. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mencapai 100 persen akses sanitasi di 2019 dan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).