REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ratusan pendekar pencak silat Tapak Suci unjuk kebolehan dalam Kejuaraan Wilayah Tapak Suci UMP Cup VII di ruang Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah. Ratusan pendekar cilik yang datang dari berbagai daerah ini, akan saling bertarung dalam kejuaraan yang berlangsung selama 3 hari, 5 hingga 7 November 2017.
Rektor UMP Syamsuhadi Irsyad saat membuka kejuaraan tersebut menyebutkan, pencak silat merupakan seni bela diri khas tradisi bangsa Indonesia. Dalam pencak silat, tidak hanya terdapat unsur gerakan beladiri. Melainkan juga mengandung unsur lain, mulai dari unsur olahraga, seni, kekuatan mental, juga spritual.
Rektor menyebutkan, Muhammadiyah selama ini juga menjadi salah satu organisasi jamiyah yang berupaya terus mengembangkan pencak silat melalui salah satu cabang aliran Tapak Suci.
''Saat ini, pencak silat Tapak Suci telah berkembang menjadi pelopor bagi perkembangan pencak silat modern yang metodis dinamis, sehingga sering mengukir prestasi dalam event kompetisi nasional maupun internasional,'' jelasnya.
Untuk itu, rektor mengaku sangat berbahagia bisa membuka Kejurwil Tapak Suci UMP Cup. Kejurwil ini diikuti oleh atlit pencak silat Tapak Suci usia 12 dan 17 tahun, dari berbagai daerah seperti Purbalingga, Banyumas, Klaten, Blora, Sragen, Cilacap, Kebumen, Wonosobo, Semarang, dan Sukoharjo.
Ketua Panitia Kejurwil Tapak Suci UMP Cup VII, Dwi Puji Lestari, berharap kegiatan kejurwil UMP Cup bisa menjadikan para pesilat yang tampil menjadi atlit yang lebih berprestasi. ''Kejurwil ini diikuti 435 peserta,'' jelasnya.