REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah petani di sentra penghasil duren seperti di wilayah Kecamatan Kemranjen dan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengaku musim durian kali ini tidak sebaik musim durian tahun-tahun sebelumnya.
Musim panen durian di wilayah Banyumas, sudah berlangsung sejak pertengahan Oktober lalu. Musim durian ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Desember, dan mengalami puncaknya pada pertengahan November 2018 ini.
“Karena musim panen durian berlangsung bersamaan dengan musim penghujan,'' jelas Sarno (48), petani durian di Desa Karangsalam Kecamatan Kemranjen, Selasa (7/11).
Menurutnya, akibat musim hujan yang berlangsung sejak pertengahan Oktober lalu, buah durian yang masih muda banyak yang ambrol. Sedangkan durian yang bisa bertahan hingga matang, banyak yang terkena penyakit ulat, sehingga memengaruhi kualitas durian.
Bambang (32), petani lain dari Desa Pageralang Kecamatan Kemrenjen, menyebutkan durian yang matang kemudian terbelah sedikit, banyak yang akhirnya tidak terasa manis bila petik.
''Menyiasati kondisi seperti ini, petani harus pandai-pandai memilih durian yang hendak dipanen. Jangan sampai saat dipetik, banyak sudah banyak durian yang sudah terbelah. Kalau sampai terbelah di pohon, dipastikan rasanya menjadi tidak manis,'' kata dia.
Dengan kondisi curah hujan tinggi seperti sekarang, dia menyebutkan, panen durian saat ini, tidak akan sebaiknya tahun-tahun sebelumnya. ''Hal ini juga banyak dikeluhkan petani, karena selain produksi menurun juga kualitasnya tidak semua durian yang dipetik terasa manis,'' jelasnya