REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar dari berbagai daerah di Jawa Barat, menyayangkan keputusan Dedi Mulyadi yang menerima keputusan DPP Golkar Jabar untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil (Emil) dan Daniel Muttaqien pada Pilgub Jabar 2018 mendatang. Bahkan, mereka sangat marah dengan sikap Dedi Mulyadi tersebut.
PK Kecamatan Nagrek Kabupaten Bandung, Yayan Heriyana Boyay mengatakan, ia bersama pengurus PK Golkar yang lain sangat marah karena Dedi Mulyadi tak diberikan amanah tapi menerima keputusan tersebut. Padahal, seharusnya Dedi Mulyadi terus bertahan atas dasar kader Golkar di bawah yang berjuang.
"Entah itu karena tekanan atau apa. Kami marah besar, kami tak ingin baju kami luntur jangan rusak partai kami," katanya.
Yayan mengklaim, hampir semua PK Golkar menolak keputusan DPP tersebut. Jumlahnya, sekitar 600 PK.
"Semua pengurus PK minus Indramayu, menolak keputusan DPP tersebut," katanya.
Yayan mengatakan, pengurus PK banyak yang kecewa dengan rekomendasi DPP karena sebelumnya semua sepakat dalam Rakerda di Karawang akan merekomendasikan Dedi Mulyadi tak ada nama Emil.
"Tapi kenapa yang muncul nama Emil. Ini yang kami pertanyakan. Kan sudah jelas mekanisme pengajuannya, dari bawah hingga ke pusat. Ini tiba-tiba ada nama Emil," katanya.