Selasa 07 Nov 2017 09:33 WIB

Pilgub Jatim, PAN Siapkan Poros Baru

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Elba Damhuri
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (dua kanan), Ketua DPD PAN Sumsel Iskandar (kanan), Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno, dan bakal calon gubernur Sumatera Selatan dukungan PAN Herman Deru berfoto bersama pada pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PAN Sumsel di Hotel Excelton Palembang, Rabu (4/10).
Foto: Antara/Feny Selly
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (dua kanan), Ketua DPD PAN Sumsel Iskandar (kanan), Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno, dan bakal calon gubernur Sumatera Selatan dukungan PAN Herman Deru berfoto bersama pada pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PAN Sumsel di Hotel Excelton Palembang, Rabu (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menyiapkan dua opsi dukungan di Pilkada Jawa Timur 2018 mendatang. Opsi pertama adalah membentuk poros baru selain dua sosok calon gubernur yang sudah ada, yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno yakin masih ada tokoh Jawa Timur lainnya yang layak diusung menjadi calon gubernur. "Pilkada Jatim tidak mutlak terpolarisasi pada Gus Ipul dan Khofifah. Kami yakin ada tokoh Jawa Timur lain yang juga layak diusung sebagai cagub," ujar Eddy kepada wartawan, Senin (6/11).

Oleh karena itu, PAN kini tengah berkomunikasi dengan partai politik lain yang belum menyatakan mendukung calon gubernur Jawa Timur, seperti Partai Gerindra dan PKS. "Kita tengah berkomunikasi dengan parpol-parpol yang belum mengusung cagub. Intinya, kita mencari alternatif cagub yang sekaliber Gus Ipul dan Bu Khofifah," ujarnya.

Menurut dia, dari komunikasi tersebut ada sejumlah sosok yang dinilai sepadan dengan dua calon lain tersebut. Namun, ia belum mau mengungkap nama-nama tersebut secara detail. Yang pasti, kata Eddy, calon gubernur tersebut nantinya akan dipasangkan dengan kader internal dari PAN.

"PAN memiliki kader yang mumpuni yang memiliki kapasitas yang teruji, kompetensi dan popularitas yang tinggi seperti Suyoto, Masfuk, dan Anang Hermansyah," ujarnya.

Meski demikian, Eddy pun menjelaskan, partainya tidak menutup kemungkinan mendukung salah satu calon gubernur antara Khofifah atau Gus Ipul. Namun, PAN mensyaratkan, kedua cagub harus mengambil calon wakil gubernur dari kader PAN. "Yang jelas, kita meminta kader PAN digandeng sebagai cawagub, dari tiga itu," kata Eddy.

Sementara PKS, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, dukungan PKS di Jawa Timur masih menunggu amanat kiai di Jatim. Namun, sembari menunggu amanat tersebut, Ia membenarkan ada upaya menghadirkan calon alternatif ketiga.

"Sekarang masih dalam proses, belum definitif kemudian siapa yang akan dimajukan. Tapi, yang jelas PKS akan sangat mendengarkan apa yang dinasihatkan para ulama dan kiai di Jawa Timur karena kita tahu Jawa Timur adalah basisnya para kiai dan ulama," kata Hidayat.

Di Pilkada Jawa Timur, PDIP dengan 19 kursi bersama PKB yang memiliki 20 kursi telah mendukung Gus Ipul sebagai calon gubernur. Sementara, Khofifah didukung Golkar yang memiliki 11 kursi, PPP 5 kursi, Nasdem 4 kursi, dan Hanura 2 kursi. Sementara, Gerindra (13 kursi), PAN (7 kursi), dan PKS (6 kursi) hingga kini belum memutuskan dukungannya.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa III Adies Kadir menyatakan, partainya tidak mengajukan syarat apa pun terkait pasangan yang akan mendampingi bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Partai Golkar tidak ada prasyarat. Kalau pasangan cawagub dari partai lain yang dipilih Bu Khofifah itu cocok, ya, kita dukung. Partai Golkar mendukung Bu Khofifah dengan tulus dan ikhlas," kata Adies .

Menurut dia, dari Golkar sudah ada sembilan nama bakal calon wakil gubernur Jatim yang diusulkan mendampingi Khofifah, di antaranya Ketua DPD Golkar Jatim Nyono Suharli Wihandoko, Bupati Gresik Sambari, anggota DPR Ridwan Hisyam, dan anggota DPR RI Gatot Sujito.

Saat ditanya apakah nama-nama tersebut masuk dalam penjaringan Tim 17 yang beranggotakan kiai, Adies mengatakan, ada sebagian yang masuk. Namun, Adies enggan menyebutkan siapa saja yang masuk penjaringan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement