Senin 06 Nov 2017 23:06 WIB

Puluhan Warga Terdampak Banjir Luapan Cikahuripan

Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan warga Desa Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cikahuripan pada Senin (6/11) sekitar pukul 17.00 WIB.

"Dari data sementara kami hasil pendataan yang dilakukan di lokasi bencana tepatnya di RT 02/02, Kampung/Desa/Kecamatan Cisolok ada 49 jiwa yang terdampak bencana tersebut dari 18 kepala keluarga (KK)," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Okih Fajri di Sukabumi, Senin (6/11).

Menurutnya, ada 14 rumah yang terendam banjir, tetapi tidak parah hanya tingginya semata kaki orang dewasa. Selain itu, tidak ada korban jiwa pada bencana banjir bandang tersebut.

Walaupun pihaknya menerima informasi ada salah seorang warga yang tereseret arus Sungai Cikahuripan, tetapi setelah dilakukan pendataan ke setiap warga ternyata info tersebut hoax atau tidak benar. Hingga saat ini ketinggian air sungai sudah mulai surut, tetapi karena hujan masih turun pihaknya masih tetap bersiaga antisipasi ada bencana susulan.

"Anggota kami masih di lokasi untuk memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya sempat tergenang air sungai dengan cara membersihkan sisa lumpur," tambahnya.

Sementara, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan untuk data sementara pihaknya ada enam unit rumah warga terdampak bencana banjir yang dihuni 26 orang, tetapi data ini masih sementara.

"Banjir tersebut disebabkan curah hujan tinggi sehingga airnya meluber ke permukiman warga yang ada di sekitar aliran Sungai Cikahuripan. Akibat bencana ini juga, beberapa tanggul penahan air jebol," katanya.

Antisipasi hal yang tidak diinginkan, BPBD yang dibantu relawan dan unsur Muspika Cisolok masih berjaga dan memantau perkembangan pascabencana. Untuk intensitas hujan saat ini sudah menurun dan masuk dalam kategori ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement