REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video berdurasi 37 detik yang menggambarkan aksi pemukulan terhadap seorang siswa di dalam kelas diduga bukan dilakukan oleh guru. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad menyebut pemukulan itu diduga dilakukan oleh orangtua yang marah karena anaknya dicabuli oleh siswa tersebut.
Hamid juga menyanggah atas pemberitaan media yang sebelumnya menyebut kekerasan tersebut terjadi di SMP 10 Pangkal Pinang. Karena setelah diselidiki, kekerasan yang dilakukan guru terhadap murid di Pangkal Pinang telah terjadi satu bulan yang lalu.
"Setelah kami selidiki, ternyata ada indikasi video kemarin (yang viral) itu terjadi di Kota Pontianak. Tapi kami masih mencari sekolahnya di mana, dan ini baru informasi awal ya," ungkap Hamid saat ditemui usai berdialog dengan KPAI di Kompleks Kemendikbud, Jakarta Pusat pada Senin (6/11).
Hamid menyebut, sejak video tersebut viral pihaknya telah berkoordinasi dan terus mengonfirmasi kebenarannya melalui Dinas Pendidikan maupun Kepala Daerah setempat. Namun, hingga kini pihaknya belum menerima informasi pasti akan waktu, lokasi dan penyebab pemukulan tersebut.
"Belum kami dapatkan informasi pastinya, masih kami telusuri," jelas dia.
Video yang berdurasi 37 detik itu, merekam aksi pemukulan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dewasa, yang sebelumnya disangka seorang guru, kepada seorang siswa di dalam kelas. Selain dipukuli, siswa itu juga ditendang tanpa ampun di hadapan siswa lainnya.
Gumanti Awaliyah