REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berpesan agar seluruh santri di Kota Bogor selalu berjihad dan menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI. Hal itu Bima sampaikan di depan ribuan santri yang mengikuti "Jalan Sehat Sarungan Santri" di Balai Kota Bogor pada Ahad (5/11).
Bima menyampaikan, saat ini ada banyak tantangan yang harus dihadapi dan diperangi bersama. Seperti ancaman narkoba, maraknya praktik korupsi kolusi dan nepotisme, menyebarnya isu hoaks yang bisa memecah belah bangsa, serta permasalahan lainnya.
"Kalau dulu jihad itu melawan koonialisme kalau sekarang jihad itu maknanya luas, artinya kita harus menjaga NKRI. Santri harus menjadi garda terdepan untuk menjaga NKRI," tegas Bima Arya di Kota Bogor pada Ahad (5/11).
Untuk menghadapi berbagai persoalan bangsa tersebut, Bima yakin, setidaknya bisa ditekan dengan semangat kebersamaan dan syiar para ulama dan santri. Bima menegaskan, ulama dan santri harus terus berperan dalam memerangi setiap permasalahan tersebut.
Karena itu, dia berharap, ada hal positif yang bisa dilakukan serta dibagikan oleh para santri dan ulama kepada segenap masyarakat. Tentunya dengan tetap memegang semangat spritualisme, yang berbanding lurus dengan patriotisme.
Sekitar 18 ribu santri dari berbagai pesantren di Kota Bogor, meramaikan Jalan Sehat Sarungan Santri pada Ahad (5/11). Acara tersebut digelar sebagai agenda puncak peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober lalu.
"Tanggal 21 dan 22 Oktober ada acara juga, tapi hanya acara internal saja di pesantren masing-masing," kata Ketua Pelaksana Jalan Sehat Sarungan Santri, Hasbullah pada Ahad (5/11).