Sabtu 04 Nov 2017 17:26 WIB

Serunya Festival Kuliner Archipelago Internasional

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Sejumlah dewan juri kompetisi memasak membuka Festival Kuliner Archipelago International yang digelar di tiga tempat berbeda yaitu Bali, Jakarta dan untuk pertama kalinya di Yogyakarta. Digelar di Grand Aston Hotel, festival kuliner menghadirkan tiga kompetisi yaitu memasak black box, kreasi moktail dan konsep food truck. Sabtu (4/11).
Foto: Wahyu Suryana/REPUBLIKA
Sejumlah dewan juri kompetisi memasak membuka Festival Kuliner Archipelago International yang digelar di tiga tempat berbeda yaitu Bali, Jakarta dan untuk pertama kalinya di Yogyakarta. Digelar di Grand Aston Hotel, festival kuliner menghadirkan tiga kompetisi yaitu memasak black box, kreasi moktail dan konsep food truck. Sabtu (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Archipelago Internasional kembali menggelar festival kuliner tahunannya. Diadakan di tiga tempat berbeda, ini kali pertama festival kuliner Archipelago Internasional dihelat di Yogyakarta, selain Jakarta dan Bali.

Sebagai salah satu acara terbesar di Archipelago Internasional, festival kuliner kali ini menghadirkan tiga kegiatan yaitu kompetisi memasak black box, kreasi moktail dan kompetisi konsep food truck. Kompetisi menghadirkan chef-chef, para bartender dan penggagas dari 130 hotel Archipelago Internasional.

 

Untuk kompetisi memasak black box, akan memberikan setiap kontestan sebuah kotak yang berisi bahan-bahan yang tidak diketahui, dan ditantang untuk menghasilkan masakan yang lezat. Corporate Executif Chef East Indonesia, Denny Frederick mengatakan, kompetisi memasak turut memiliki pesan kepada masyarakat.

 

Pesannya, lanjut Denny, hotel-hotel sudah mampu menghadirkan masakan rumah khas daerah masing-masing dengan harga yang cukup terjangkau. Denny meyakinkan, selain kualitas bahan-bahannya terjamin masyarakat tidak perlu ragu lagi memilih masakan-masakan yang ada di hotel-hotel.

 

"Tahun lalu kompetisi memasak memiliki tantangan bertema sambal, lalu sate, tahun ini ada tema-tema berbau ayam, dan kita hadirkan food truck, pasti hotel-hotel mengirimkan chef terbaiknya," kata Denny sebagai salah satu dewan juri kepada Republika.co.id di Grand Aston Hotel, Sabtu (4/11).

 

Untuk kompetisi moktail, Corporate Food and Beverage Manager East Indonesia, Made Sumardika menekankan akan mengangkat tema sehat tentu melalui bahan-bahan yang tidak mengandung alkohol. Justru, ia merasa itu jadi tantangan tersendiri bagi bartender-bartender menguji kemampuannya mengkreasikan moktail.

 

"Mereka dituntut berkreasi dengan bahan-bahan alami, jamu dan sebagainya," ujar Made.

 

Made menuturkan, hasil kreasi pemenang-pemenang dari kompetisi memasak, moktail dan food truck konsep, akan diimplementasikan ke masing-masing unit. Termasuk, promosi-promosi berdasarkan kreasi juara-juara ke luar dari festival kuliner Archipelago Internasional tahun ini.

 

Kreasi tidak kalah ditunjukkan peserta-peserta dari kompetisi food truck konsep, mulai dari kue putu yang tampil selayaknya kue kering, ayam geprek yang tersaji seperti makanan siap saji, sampai baju-baju penggagasnya seperti konstum Wiro Sableng. Penonton pun tidak henti-hetinya mencoba makanan-makanan yang tersaji.

 

Director of Operational Archiplago Internasional, Winson Hanes berharap, melalui festival kuliner tahunan ini masyarakat luas memahami masakan-masakan yang sudah mampu dihadirkan hotel-hotel. Tentu, lanjut Winson, dengan kreasi-kreasi yang selalu berbeda dihadirkan hotel-hotel.

 

"Setiap tahun kualitas dan kreativitas makanan dan minuman yang ditampilkan tidak pernah gagal untuk membuat saya kagum, kami memberikan mereka kesempatan membuat kejutan dan menujukkan talenta mereka, baik chef, bartender maupun para penggagas food truck konsep," kata Winson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement