Jumat 03 Nov 2017 11:12 WIB

Yogyakarta Bertekad Jadi Kota Ramah Lansia

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Andri Saubani
Lansia (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Lansia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menilai Yogyakarta layak menjadi kota inklusi. Terlebih, di Yogyakarta sudah ada Komisi Daerah Lanjut Usia yang menurutnya mampu mendorong terwujudnya kota inkulsi di Yogyakarta.

Ia menegaskan, Yogyakarta sebagai daerah yang terkenal akan ketentraman, gotong royong, dan kebersamaan yang tinggi menjadi tujuan masyarakat untuk menikmati hari-hari di usia lanjut. "Kota inklusi harus mampu memberikan hak yang sama kepada semua warganya, tidak hanya kepada disabilitas, anak-anak dan perempuan saja. Namun juga kepada para lansia," tegas Heroe saat menghadiri Workshop Komisi Daerah Lanjut Usia di Grha Pandawa, Kamis (2/11).

Heroe berencana menambah semua fasilitas publik yang ramah dengan lansia, sehingga lansia pun memiliki hak yang sama di ruang publik. Menurutnya, kota yang bermartabat adalah kota yang bisa melindungi anak-anak, perempuan, disabilitas dan lansia.

Selain merupakan daerah dengan persentase jumlah lansia tertinggi (13,94 persen) dan usia harapan hidup tertinggi yakni rata-rata 74 tahun untuk laki-laki dan 76 tahun untuk perempuan di Indonesia, DIY juga mempunyai daya tarik tersendiri sebagai daerah yang nyaman untuk menikmati hari tua. "Yogyakarta tidak hanya istimewa karena budayanya tetapi juga istimewa karena lansianya," ujarnya.

Dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk, tentu akan memicu pertambahan usia lansia. Terkait dengan itu, Heroe mendorong kaum lansia untuk terus berperan aktif sebagai sumber daya pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement