Kamis 02 Nov 2017 11:19 WIB

Pasar Lelang Agro di Banyuwangi Tembus Ratusan Miliar

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Foto: dokpri
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemkab Banyuwangi terus berupaya memfasilitasi pemasaran produk-produk yang dihasilkan petani dan peternak. Salah satunya dengan menggelar Pasar Lelang Agro yang mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung, Selasa (31/10). 

Pasar Lelang itu dibuka Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Digelar baru pertama, dalam lima jam, transaksinya menembus angka Rp 168,475 miliar. Pasar Lelang menghadirkan 49 produsen asal Banyuwangi, mulai petani, peternak, hingga pekebun. Mereka bertemu langsung dengan sepuluh pembeli besar dari Surabaya.

Beragam produk sukses terjual. Misalnya, kopi para pekebun Kalibendo Banyuwangi laku Rp 10 miliar untuk volume 400 ton. Pembeli kopi tersebut adalah Kabarudin, Ketua Koperasi Puspa Agro, pasar pertanian terbesar di Jatim.

"Kami telah melihat langsung produk kopi robusta para pekebun Banyuwangi, kualitasnya bagus. Kopi ini akan kami ekspor ke Hongkong, sebagian diolah menjadi bubuk kopi untuk pasar domestik," kata Kabarudin.

Pekebun kopi yang mendapatkan pembeli tersebut adalah Imam Sunardi, ketua kelompok pekebun kopi Kalibendo. Imam senang karena ini pertama kalinya pekebun kopi seperti dirinya mendapat pembeli besar. Selama ini, dia dan rekan-rekannya menjual hasil panen kopinya kepada tengkulak.

"Alhamdulillah, saya bahagia bisa bertransaksi besar. Harganya lebih baik, biasanya kita jual Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu per kilogram, di sini Rp 25.000," kata Imam bangga.

Rukiyan, petani buah dari Desa Jambewangi, menilai, pasar lelang ini membuka pasar yang luas bagi kelompok taninya. Selain itu, pasar lelang ini menambah wawasan mereka tentang produk pertanian yang banyak diminati pasar.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya ingin produsen, khususnya petani, mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan bertemu pembelinya secara langsung tanpa perantara.

"Ini mengefisienkan mata rantai perdagangan yang nantinya bisa menekan inflasi, dan di sisi lain menggembirakan petani dan IKM karena harga yang didapatkan bisa lebih baik. Kami akan gelar Pasar Lelang semacam ini empat kali dalam setahun mulai 2018,” kata Anas.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement