REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang mengimbau warga setempat mewaspadai perubahan cuaca akhir-akhir ini yang rawan bencana alam.
"Seperti yang terjadi pada Kamis (2/11) kemarin di mana secara tiba-tiba dari kondisi mendung langsung terjadi hujan dan badai dan membawa korban ratusan rumah warga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Ade Manafe di Kupang, Jumat (3/11).
Dia mengatakan dengan kewaspadaan yang dimiliki setiap warga, akan mampu memberi dampak bagi kemungkinan penyelamatan jiwa agar tidak terjadi korban.
Dia mengatakan manusia tidak mampu melawan kehendak alam dengan sejumlah cuaca yang terjadi. Namun demikian, dengan kewaspadaan akan mampu menekan kemumgkinan terjadinya korban.
Dari aspek waktu, katanya, Kota Kupang dan sekitarnya belum memasuki musim hujan. Namun demikian, ada sejumlah anomali yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Hujan dan angin kencang dapat terjadi sewaktu-waktu karena sejumlah pengaruh tekanan rendah di beberapa daerah.
"Makanya kewaspadaan penting dan diminta untuk terus berkoordinasi dengan pihak aparatur kelurahan dan juga BPBD," kata Ade.
Hujan dengan badai yang terjadi Kamis (3/11), sekitar pukul 12.00 Wita telah memporak-porandakan 123 rumah warga di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Badai yang terjadi secara tiba-tiba itu, tidak membawa korban jiwa, namun memberi dampak kerugian material yang masih dihitung jumlahnya.
Dari jumlah 123 unit rumah yang rusak itu, yang terkategori rusak berat berjumlah 34 unit, rusak sedang 67 unit, dan rusak ringan 22 unit rumah. "Rata-rata rumah yang rusak itu, selain terangkat atap bangunan rumah, juga ada yang terhempas sebagian dinding tembok rumahnya," kata Ade.
Selain rumah, warga yang terdampak bencana yang melanda RT01/RW03 itu, berjumlah 108 orang dengan tiga orang di antaranya balita. "Semuanya sudah bisa diamankan dan tidak mengalami korban jiwa," kata Ade.
Pemerintah Kota Kupang melalui BPBD sudah menyalurkan sejumlah bantuan sebagai tanggap darurat bagi para korban bencana hujan badai itu, sambil menanti aksi bantuan permanen yang masih akan dilakukan setelah menghitung jumlah kerugian dan kebutuhan warga terdampak.
Sejumlah bantuan sebagai tanggap darurat yang sudah disampaikan ke warga terdampak, antara lain terpal, "family kit", "kidware", pakaian, makanan siap saji, dan sejumlah obat-obatan.
BPBD juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan memastikan kesiapan obat-obatan dan paramedis dalam menangani para korban. "Jadi jika ada yang sakit langsung diperiksa untuk diberikan layanan pengobatan memadai," katanya.