REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penutupan Alexis sempat menjadi bahan pembicaraan saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bertemu dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan di acara HUT MNC Group. Sandi yakin pemprov DKI mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi seluruh karyawan Alexis yang dirumahkan. "Yakin sekali karena menurut saya beberapa sektor bertumbuh dengan baik dan ada training terfokus," kata Sandi di Gedung Balai Kota, Kamis (2/11) malam.
Sandi mengaku yakin akan ada banyak perusahaan mau mempekerjakan para karyawan Alexis. Sebab, mereka sangat terlatih dalam memberikan pelayanan. "Saya cukup yakin karena saya yakin banyak karyawan Alexis sangat terlatih, baik di bidang perhotelan atau restoran. Karena sangat laku. Berarti mereka sesuai dengan skill dan pasti diminati industri yang membutuhkan," kata dia.
Ditanya mengenai nasib 104 pekerja asing yang juga dirumahkan, ia mengatakan mereka bukan bagian tanggung jawab pemprov DKI. "Kami fokus ke warga DKI. Yang asing di luar jurisdiksi kami," kata dia.
Hingga saat ini, Sandi mengaku belum mendapatkan data para karyawan Alexis. Padahal, kata dia, pemprov DKI ingin sekali jemput bola memberikan solusi bagi pekerja yang terdampak penolakan izin usaha Alexis.
Perlu diketahui, penolakan perpanjangan izin operasional Hotel dan Griya Sehat Alexis berdampak pada karyawannya yang diperkirakan mencapai 1.000 orang. Sandiaga mengaku telah memiliki serangkaian rencana untuk mempekerjakan mereka. "Saya minta Alexis Group bisa beri nama-nama pekerja di sana yang ber-KTP Jakarta. Itu bisa langsung, misalkan terobosan bisa melalui pelatihan dan pergerakan OK OCE," kata Sandi di Gedung Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
Ia mengatakan ada tim OK OCE yang membuka restoran dan membutuhkan karyawan yang andal. Ada pula pengusaha hotel syariah yang dapat menampung para pekerja Alexis yang kini dirumahkan. "Mereka yang pernah bekerja di Alexis pasti andal melayani," kata dia.
Sandi mengungkapkan, ada pula ide dari tim OK OCE untuk menyalurkan para pekerja yang dulunya bertugas di valley parkir Hotel Alexis menjadi pengemudi moda transportasi daring. "Teman-teman di aset punya 101 mobil per kemaren yang dikembalikan, mau diapain? Kalau dibiarkan akan jatuh harganya, rusak, dan tidak terawat. Bagaimana kalau dikerjasamakan dengan transportasi online? Bagaimana kalau teman-teman di valley parkir hotel Alexis bisa menjadi pengendara transportasi online?" kata dia.
Selain menghasilkan dampak pekerjaan, cara ini juga dinilai akan mengurangi beban di masyarakat. Selain, kata dia, hal itu dapat mengoptimalisasi aset pemerintah provinsi. "Nah terobosan seperti harus bergerak cepat selama dalam koridor hukum," ujar Sandi.