REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Dwimawan Heru mengatakan mulai Selasa (31/10), penerapan pembayaran tol dengan non-tunai sudah mencapai 100 persen. Dia memastikan angka tersebut didapat dari seluruh ruas jalan tol Jasa Marga.
"Ada sebanyak tujuh Gerbang Tol (GT) yang terakhir menerapkan 100 persen pembayaran non-tunai," kata Heru, Selasa (31/10). Ketujuh gerbang tersebut yaitu GT Surabaya dan GT Madura di Ruas Jalan Tol Surabaya-Madura, GT Kriyan, GT Penompo, GT Driyorejo 1, GT Driyorejo 2, dan GT Warugunung di Ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto.
Setelah penerapan pembayaran non-tunai mencapai 100 persen, Heru memastikan Jasa Marga selanjutnya akan menyiagakan petugas operasional untuk membantu kelancaran di setiap gerbang tol. Para petugas, kata dia, juga dikerahkan guna melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pengguna jalan tol terkait sistem pembayaran non-tunai.
Selain memberikan edukasi kepada para pengguna jalan terkait elektronifikasi di gerbang tol, petugas juga akan melakukan hal lain selama masa transisi. "Para petugas pengumpul tol berperan untuk memberikan bantuan kepada pengguna jalan tol yang mengalami kendala saat melakukan tapping uang elektronik," ujar Heru.
Sementara itu, Direktur SDM dan Umum Jasa Marga Kushartanto Koeswiranto memastikan penerapan pembayaran non-tunai di jalan tol tidak berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Kushartanto mengatakan selain mengadakan program alih profesi, selama masa peralihan sistem pembayaran non-tunai, para petugas operasional di gerbang tol tetap dikerahkan untuk membantu kelancaran transaksi.
"Para petugas operasional masih bekerja seperti biasa di gerbang-gerbang tol untuk membantu kelancaran transaksi. Selain itu, selama masa transisi ini, Gardu Semi Otomatis (GSO) masih dioperasikan oleh petugas pengumpul tol," ungkap Kushartanto.
Ia mengimbau pengguna jalan tol untuk selalu menyiapkan dan memastikan kecukupan jumlah saldo uang elektronik sebelum memasuki jalan tol. Meski masih ada beberapa gardu yang bisa melayani isi ulang namun ia tak menyarankan hal itu dilakukan karena tetap akan menimbulan antrean.