Selasa 31 Oct 2017 15:06 WIB

Pengamat Pesimistis Bus Transjabodetabek Jadi Solusi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Pihak Badan Pengelola TrUji Coba Bus Transjabodetabek Premium yang melaju di atas jalan tol dan dikawal voorijder
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Pihak Badan Pengelola TrUji Coba Bus Transjabodetabek Premium yang melaju di atas jalan tol dan dikawal voorijder

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengamat kebijakan publik, Yayat Supriatna pesimistis bus Transjabodetabek trayek Bogor-Jakarta bisa menggaet warga Bogor yang bekerja di Jakarta. Karena, dia menyangsikan bus tersebut bisa tiba di ibu kota dengan tepat waktu.

"Kalau ngomong masalah nyaman, okelah. Tapi masalahnya yakin bisa tepat waktu? Karena tantangan di jalan berat, belum tentu jadi solusi," kata Yayat kepada Republika.co.id, Selasa (31/10).

Apalagi, dia mengatakan, jarak tempuh bus tersebut mencapai dua jam, itupun dengan menggunakan voorijder. Sehingga menurut dia, masyarakat pekerja di Kota Bogor masih akan tetap memilih kereta commuterline sebagai pilihan transportasi menuju Jakarta.

Yayat menerangkan, meski rute yang dilalui bus tersebut adalah jalan tol, namun tol Jagorawi hingga Semanggi volume kendaraannya sangat tinggi. Terlebih, ketika hari-hari kerja kemacetan selalu terjadi di beberapa ruas jalan tol tersebut. "Apalagi tol Jagorawi volumenya kendaraannya tinggi tiap hari kerja itu," kata Yayat menjelaskan.

Selain itu, Yayat menjelaskan, yang menjadi permasalahan yaitu jadwal pemberangkatan dari Jakarta menuju Bogor yang hanya sampai pukul 17.00 WIB. Menurut dia, jika memang bus tersebut ditujukan untuk para pekerja maka tidak akan begitu maksimal. "Kan mungkin susah juga kalau sore sampai jam lima, beratnya (masalahnya) di sana juga," kata dia.

Meski begitu, Yayat tetap mengapresiasi langkah pemerintah Kota Bogor dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) terkait pengadaan bus Transjabodetabek sebagai bentuk terobosan baru. Sebab, selama ini masyarakat Kota Bogor tidak memiliki bus yang fasilitasnya memadai.

"Nanti kan ada evaluasi, kita lihat saja nanti. Saya harap sih ini nantinya bisa juga menggaet mereka yang suka belanja dan punya tujuan wisata ke kota Bogor," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement