REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Musim tanam bawang merah di Kabupaten Cirebon masih terkendala minimnya pasokan air akibat rendahnya curah hujan. Begitu pula dengan musim tanam padi di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu.
Salah seorang pengurus Kelompok Tani Cukang Akar Desa Silih Asih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Rois, menjelaskan, saat ini seharusnya sudah mulai musim tanam bawang merah. Namun, minimnya pasokan air membuat pelaksanaan musim tanam baru sebatas pengolahan lahannya saja.
"Sekarang lagi rame-ramenya pengolahan lahan. Untuk tanamnya, nanti nunggu musim hujan tiba," kata Rois kepada Republika.co.id Selasa (31/10).
Rois mengatakan, saat ini di daerahnya hujan masih jarang turun. Kondisi itu akan menimbulkan kerawanan jika memaksakan untuk menanam.
Selain petani bawang merah, hal serupa juga dialami para petani padi di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu. Mereka belum bisa menanam akibat minimnya pasokan air.
Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang menyebutkan, sejumlah daerah yang belum bisa memulai musim tanam akibat kurangnya pasokan air di antaranya Kecamatan Juntinyuat, Karangampel, Balongan,Sliyeg, Jatibarang, Lohbener dan Arahan. Daerah-daerah itu terletak di ujung layanan irigasi.
Menurut Sutatang, daerah-daerah tersebut mendapat pasokan airnya dari Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang. Namun, saat ini sedang ada pembangunan di saluran Sindupraja. "Jadisuplai air dari Waduk Jatigede masih belum normal," kata Sutatang.
Sutatang menambahkan, saat ini pun hujan masih jarang turun. Padahal, untuk daerah di ujung layanan irigasi, keberadaan hujan sangat penting untuk membantu pasokan air.