Senin 30 Oct 2017 20:43 WIB

Pakde Karwo: Jumlah Penderita Kanker Serviks Bisa Ditekan

Kanker Payudara.
Foto: The Indian Express
Kanker Payudara.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi TP PKK Provinsi Jatim yang menyelenggarakan kegiatan deteksi dini kanker serviks dan payudara melalui IVA Test dan pemeriksaan payudara klinis (sadanis). Sebab, kegiatan tersebut diyakininya mampu menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo juga menilai kegiatan tersebut efektif dalam menekan serta mengurangi jumlah penderita kanker serviks atau kanker mulut rahim. "Kegiatan ini sebagai komitmen pemerintah dalam upaya melakukan pencegahan melalui upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan kanker," kata Pakde Karwo di Surabaya, Senin (30/10).

(Baca juga: Pemprov Jatim Gelar Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara)

Pakde Karwo menyampaikan, sebanyak  20.442 orang aparatur Sipil Negara (ASN) perempuan dan istri dari pegawai ASN di lingkungan Pemprov Jatim usia 30-50 tahun, melakukan pemeriksaan IVA Test dan sadanis. Sehingga diharapkan program ini menjadi bagian dari mendidik masyarakat agat tidak malu atau takut memeriksakan diri.

Apalagi, data Dinkes Jatim menyebutkan, dari 700 wanita terdapat sekitar 90 wanita positif terdeteksi menyandang kanker. Angka tersebut menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat kanker merupakan bahaya yang serius.

Ketua TP PKK Provinsi Jatim Nina Soekarwo menargetkan, sepanjang tahun 2017 sebanyak 132 ribu perempuan di Jatim bisa dilakukan pemeriksaan. Namun, hingga kini batu sekitar 68 ribu perempuan yang melakukan pemeriksaan. "Kami terus berupaya jumlah perempuan yang diperiksa lebih banyak lagi," ujar perempuan yang akrab disapa Bude Karwo.

Bude Karwo melanjutkan, saat ini ada perubahan usia perempuan yang terdeteksi menhidap kanker serviks. Jika sebelumnya sebagian besar perempuan yang terdeteksi kanker serviks adalah mereka yang sudah berkeluarga, namun kini di usia 21-22 tahun juga banyak yang sudah positif. Meskipun mereka belum menikah.

"Adanya perubahan ini tentunya harus ada langkah strategis dalam upaya pencegahannya," kata Bude Karwo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement