REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi menyampaikan apresiasi yang tulus dan penghargaan yang setinggi tingginya diiringi terima kasih dan doa atas ikhtiar dan kerja keras dari semua pihak dalam ikut memperjuangkan agar TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau lebih dikenal Maulanasyekh mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Gubernur yang juga cucu Maulanasyeikh ini menyatakan bersyukur dan berterima kasih karena memperjuangkan untuk meraih gelar pahlawan nasional bukanlah pekerjaan sederhana, tetapi cukup berat dan berliku.
"Saya pikir ini adalah bentuk kerja dan ikhtiar dari semua pihak. Dan perjuangan ini tidaklah sederhana tetapi berat dan cukup berliku," katanya, Sabtu (28/10)
Ia menuturkan, perjuangan hingga Maulanasyekh akan ditetapkan menjadi pahlawan nasional tidak terlepas dari dukungan dan doa seluruh masyarakat NTB sehingga pengusulan tersebut bisa rampung dan hasilnya baik. Karena itu, Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini mengatakan pemberian gelar pahlawan nasional kepada TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tentunya menegaskan keterlibatan para ulama dalam memperjuangkan dan mempertahankan NKRI, sekaligus juga memperlihatkan keterlibatan tokoh-tokoh NTB.
Namun, tak banyak orang tahu bagaimana perjuangan masyarakat, terutama para keluarga besar Maulanasyaikh yang saling bahu membahu melengkapi berbagai dokumen dan data yang dibutuhkan, dalam upaya pengusulan gelar kepahlawanan bagi Tuan Guru Pancor yang telah banyak berbuat untuk bangsa ini.
Sebelumnya, dari informasi yang ada TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau lebih dikenal Maulanasyekh, masuk nominasi lima tokoh pejuang nasional yang akan mendapat gelar pahlawan nasional yang akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah tanggal 10 Oktober 2017 bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan.