REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilgub Jatim 2018 dinilai sebagai pertaruhan bagi Khofifah Indar Parawansa, mengingat Pilgub Jatim 2018 ini ketiga kalinya Khofifah berkontestasi. Menurut Wakil Sekjen DPP PPP Gugus Joko Waskito, Khofifah harus cermat dan tepat dalam memilih Calon pendampingnya.
"Saya dengar sekarang sedang di survei beberapa nama usulan kiai di Jatim. Tidak lama lagi hasil survei tersebut bisa dilihat hasilnya, yang akan menggambarkan popularitas, aksebtabilitas dan elektabilitas nama-nama tersebut," kata Gugus dalam keterangannya, Jumat (27/10).
Melihat komposisi cagub-cawagub yang sudah deklarasi (Gus Ipul-Azwar Anas), Gugus secara spesifik menyebut kriteria ideal untuk bisa melengkapi dan mendulang suara untuk kemenangan Khofifah. "Pendamping ideal bagi Khofifah adalah dari wilayah Mataraman, kalangan nasionalis, sosok muda yang smart dan mempunyai leadership yang sudah teruji," ucap dia.
Meski tanpa menyebut sosok calon ideal cawagub Khofifah, kriteria tersebut mengarah kepada Emil Dardak (Bupati Trenggalek). "Saya kira Bu Khofifah dan Gus Sholah sebagai ketua tim kyai sepuh di Jatim sangat rasional dalam memilih cawagub, karena potensi head to head dengan Gus Ipul cukup terbuka, sehingga harus cermat dan tepat," kata Gugus.