Kamis 26 Oct 2017 16:10 WIB

Pemuda Diimbau Bersihkan Dunia Maya Dari Radikalisme

Aksi radikalisme (ilustrasi)
Foto: indianmuslimobserver.com
Aksi radikalisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Generasi muda tidak boleh diam dalam menyikapi berbagai dinamika yang terjadi di dunia maya (internet). Apalagi dunia maya kini makin disesaki paham-paham negatif, terutama radikalisme dan terorisme.

“Generasi muda tidak boleh diam dan harus bangkit membersihkan dunia maya dari radikalisme dan terorisme. Ini penting karena sasaran radikalisme dan terorisme adalah anak muda, sehingga yang bisa melawan pun juga harus anak muda, baik melalui tulisan, video, meme, dan lain-lain,” kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir saat menutup pelatihan duta damai dunia maya wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Kamis (26/10).

Sebanyak 60 anak muda NTB resmi dikukuhkan sebagai duta damai dunia maya yang akan bersinergi dengan Pusat Media Damai (PMD) BNPT untuk menyebarkan perdamaian di dunia maya. Pelatihan di NTB ini menghasilkan lima website damai yaitu www.mandalika.dutadamai.id, www.beruga.dutadamai.id, www.mayung.dutadamai.id, www.sasambo.dutadamai.id, www.pepadu.dutadamai.id. Nama-nama website merupakan nama-nama dari kearifan lokal khas NTB.

Ia berharap setelah resmi menjadi duta damai dunia maya, ke-60 anak muda NTB akan menghasilkan produk-produk konkrit dalam pencegahan terorisme, baik di dunia maya dan dunia nyata. Mereka juga akan otomatis tergabung dengan ratusan duta damai dunia maya yang telah ada sebelumnya.

"Saya berharap komitmen dan kreativitas para duta damai tidak berhenti sampai di sini, tapi harus terus ditingkatkan dengan menjalin komunikasi secara berkesinambungan dalam melawan radikalisme dan terorisme di dunia maya. Ini penting untuk membawa Indonesia yang damai dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," terangnya.

Ia menilai dunia maya ini menjadi faktor penting penyebaran terorisme di tengah era komunikasi yang semakin canggih.

"Yang paling banyak bermasalah sekarang adalah dunia maya. Kita semua tahu permasalahan di dunia maya, juga bagaimana gencarnya dunia maya mempengaruhi generasi muda sampai generasi tua, sehingga hal-hal yang seharusnya tidak terjadi, malah terjadi," ungkapnya

Fakta inilah yang membuat duta damai dunia maya 2017 harus bisa bersinergi dengan duta-duta damai sebelumnya dalam menggaungkan perdamaian di dunia maya. Apalagi, para peserta tahun ini, seleksinya lebih ketat. Selain itu diharapkan  generasi muda di berbagai wilayah mengambil peran bersama BNPT untuk melakukan pencegahan agar masyaraat tidak terpapar radikalisme.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement