Kamis 26 Oct 2017 16:37 WIB

Reklamasi Jakarta Harus Perhatikan Aspek Budaya-Sejarah

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Sejarahwan JJ.Rizal
Foto: Republika/Prayogi
Sejarahwan JJ.Rizal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek reklamasi di Teluk Jakarta dinilai tidak hanya berdampak bagi lingkungan dan sosial saja. Sejarawan JJ Rizal menilai, reklamasi juga akan berdampak pada pelestarian budaya dan sejarah Jakarta.

"Sejak tahun 1930, sudah dimulai perencanaan penyelamatan Kota Tua tapi gagal terus. Akhirnya baru Ali Sadikin yang berhasil. Tapi berhasilnya hanya sampai meresmikan," katanya di Gedung Bundar Widya Graha LIPI, Kamis (26/10).

Keberadaan Kota Tua berhubungan dengan Pulau Onrust tidak bisa dipisahkan. Menurutnya, Kota Tua dan Pulau Onrust perlu diselamatkan dalam konteks besar, bukan hanya diresmikan.

Hal ini karena dua lokasi tersebut adalah warisan dari kebudayaan VOC, perusahaan multinasional yang berbasis maritim. Apabila reklamasi dilanjutkan, pulau-pulau di sekitarnya yang dijadikan warisan budaya tidak akan selamat.

"Jakarta tanpa Pulau Onrust sama saja dengan pakai baju enggak pakai celana," kata JJ.

Pada kesempatan tersebut, JJ juga menyayangkan aspek budaya dan sejarah kurang dikaji di proyek reklamasi. Oleh karena itu, ia mengungkapkan betapa pentingnya menjaga warisan kebudayaan yang menjadi saksi asal mula berdirinya Jakarta tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement