Kamis 26 Oct 2017 16:27 WIB

Pemerintah AS Investigasi Penolakan Panglima TNI

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Menhan AS James Mattis, siang ini (23/10) menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden sempat ditolaknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di AS.
Foto: Dok. Puskom Kemhan
Menhan AS James Mattis, siang ini (23/10) menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden sempat ditolaknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerikat Serikat (AS) tengah menginvestigasi penyebab insiden penolakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memasuki wilayah AS. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan RI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu usai kembali bertemu dengan Menteri Pertahanan James Mattis di akhir acara ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) dan ADMM-PLUS di Clark, Filipina.

"Ya Menhan AS menyampaikan bahwa masalah kasus gagalnya berangkatnya Panglima TNI ke AS sedang diinvestigasi," ujar Ryamizard di Filipina melalui keterangan pers, Kamis (26/10).

Ryamizard melanjutkan, investigasi yang dilakukan pemerintah AS masih memerlukan waktu. Sebelumnya, Ryamizard Ryacudu juga melaporkan permintaan maaf Menhan AS kepada Presiden Joko Widodo.

Adapun sebelumnya Menhan RI Ryamizard menerima permintaan Maaf dari Menhan pada Senin (23/10) saat keduanya menghadiri pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM)-Plus di Filipina, yang berlangsung sejak Ahad (22/10). Acara ini digelar hingga Rabu (25/10).

Pada hari terakhir acara, Ryamizard dan James Mattis kembali membahas soal penolakan Panglima untuk menghadiri undanganKepala Staf Gabungan militer AS, di Washington DC, AS.Kali ini Mattis menegaskan penolakan kasus Panglima TNI itu betup-betul diinvestigasi pihak pemerintahan AS.

ADMM Plus merupakan Forum penukaran pandangan tentang isu-isu Pertahanan Keamanan, Regional dan Internasional. ADMM-Plus sendiri merupakan bentuk perluasan kerja sama Pertahanan ADMM dengan melibatkan 8 Negara Mitra Catra ASEAN, yakni Amerika Serikat, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Republik Korea (ROK), Selandia Baru, India dan Rusia.

(Baca: Tanpa Izin Jokowi, Panglima TNI tak akan Berangkat ke AS)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement