Kamis 26 Oct 2017 09:46 WIB

Kapolri Dikukuhkan Menjadi Profesor Kajian Kontra-Terorisme

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Pengukuhan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Guru Besar PTIK Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di PTIK, Kamis (26/10)
Foto: Arif Satrio Nugroho/Republika
Pengukuhan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Guru Besar PTIK Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di PTIK, Kamis (26/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian dikukuhkan menjadi guru besar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kamis (26/10). Tito dikukuhkan menjadi guru besar bidang Ilmu kepolisian STIK-PTIK, Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme.

Tepat di hari ulang tahun mantan Kapolda Metro Jaya yang ke 53 ini, Tito Karnavian resmi menyandang gelar Professor. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Rikwanto, mengungkapkan dengan bertambahnya Guru Besar Ilmu Kepolisian di STIK-PTIK, diharapkan semakin menjadikan Ilmu Kepolisian menjadi ilmu terbuka yang mampu memberikan solusi bagi kepentingan keilmuan maupun kepentingan praktis dalam kaitan dengan tugas-tugas kepolisian.

"Yaitu pemeliharaan kamtibmas, penegakan hukum, serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," kata dia, Kamis (26/10).

Apalagi, lanjut dia, Profesor Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar untuk studi strategis kajian kontra terorisme. Sehingga, di harapkan pemikiran-pemikiran Tito dapat diaplikasikan bagi kepentingan bangsa Negara Indonesia, khususnya dalam menghadapi ancaman terorisme.

Keputusan Tito Karnavian sebagai Profesor/Guru Besar telah ditandatangani oleh Menristekdiktif Prof Dr Mohamad Nasir dengan Surat Keputusan Nomor 98876/A2.3/KP/2017 tanggal 19 Oktober 2017. Proses pengurusan jabatan akademik tertinggi menjadi Guru Besar ini, memakan waktu cukup lama dan telah melalui prosedur yang ditentukan berdasarkan undang-undang.

Acara pengukuhan ini digelar di Auditorium Mutiara STIK Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2017). Upacara dimulai tepat pukul 08.30 WIB.

Selain pejabat Polri, para menteri Kabinet Kerja dan pejabat negara juga hadir di lokasi. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Terlihat pula Ketua MUI Maaruf Amin, Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, dan Jenderal (Purn) Sutarman, Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronny Sompie, sejumlah politisi seperti Junimar Girsang, Effendy Simbolon, Bambang Soesatyo, Tifatul Sembiring.

Kemudian sejumlah pejabat utama Polri yang hadir antara lain Wakapolri Komjen Syafruddin, Kalemdiklat Polri Komjen Unggung Cahyono, Irwasum Polri Dwi Priyatno, Kabarhakam Polri Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Moechgiyarto yang pada November menjabat sebagai Kabarhakam dan Kabareskrim Komjen Ari Dono. Beserta Kadiv Propam Irjen Martuani Sormin, Kadiv Hubungan Internasional Polri, Irjen Saiful Maltha, Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Arief Sulistyanto, Asisten Kapolri Bidang Operasional Irjen M Iriawan, Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa, Kapolda Papua Irjen Boy Rafly Amar, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis, Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono, Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement