REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Berpidato di Northern Australia Defense Summitantan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin melihat lebih dekat hubungan Indonesia-Australia untuk mendorong stabilitas di kawasan Asia Pasifik.
Menurut SBY, Australia dan Indonesia harus memimpin jalan untuk mengokohkan ikatan antarnegara anggota ASEAN.
"Kedua negara menghadapi lingkungan geopolitik yang kian cair dan bahkan mudah berubah dalam beberapa tahun terakhir," kata Yudhoyono seperti dilansir ABC News, Kamis, (26/10).
SBY mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi hubungan yang menurun di antara pemegang kekuatan utama. Ia juga yakin dunia sedang menuju keadaan depresi geopolitik.
"Kepercayaan strategis menurun tajam, persaingan muncul kembali, dan jalan nekat justru menjadi pilihan. Ada banyak ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam politik global," kata SBY.
Di samping itu, SBY memandang Indonesia dan Australia dapat bekerja sama untuk memastikan keseimbangan dinamis di kawasan ini.
Ia percaya, dengan adanya kemitraan antarkedua negara maka tidak akan menghasilkan konflik baru, ketegangan yang lebih besar, dan kembalinya divisi berbahaya era Perang Dingin di kawasan ASEAN.